NEWS24.CO.ID, LANGGAM - Hari tasyrik (3/8/2020) tim Global Qurban – ACT wilayah Riau berangkat dari Pekanbaru menuju Dusun Banio baru, Desa Segati, kecamatan Langgam, Pelalawan, Riau.
Untuk menuju lokasi ini membutuhkan waktu tempuh 5-6 jam. Perjalanan yang dilalui mendapat rintangan dengan kondisi jalan tanah, terjal dan berliku.
Dengan ikhtiar, tim melaksanakan penyembelihan dan pemotongan hewan qurban yang merupakan amanah-amanah dari para pequrban di Riau.
Perwakilan Program Global Qurban – ACT wilayah Riau, Hibban menyebutkan pemilihan lokasi ini merupakan wilayah tepian negeri dan masyarakat kategori prasejahtera.
"Di Desa Segati ini terdapat 4 kampung di dalamnya. Satu kampung yaitu Dusun Banio yang terdiri dari 109 kepala keluarga," ungkap Hibban (4/8)
"Ikhtiar dari Global Qurban – ACT kita ingin masyarakat tepian negeri di Riau turut merasakan daging qurban khususnya bagi saudara-saudara kita yang tidak pernah makan daging qurban bahkan jarang makan daging qurban," ucap Hibban.
Lokasi ini juga searah dengan Desa Muara Sako dimana Desa ini beberapa kali waktu juga daerah penerima manfaat dari Aksi Cepat Tanggap yang terdampak banjir, distribusi sembako untuk yatim dan dhuafa.
Dusun Banio baru ini tidak memiliki listrik masyarakat disana mengandalkan tenaga surya tentu dengan adanya keterbatasan ini membuat aktifitas warga menjadi sulit.
"Kami 10 tahun terakhir di dusun ini tidak ada pemotongan hewan qurban, adapun kampung kampung lain dekat sini ada, tapi cuma 1 -2 ekor kambing itu pun tak tiap tahun," ungkap Rozali, perwakilan RT dusun.
"Terimakasih banyak sudah mau melaksanakan qurban ditempat kami semoga ditahun-tahun selanjutnya banyak orang yang peduli untuk berqurban ditempat kami," ujar Rozali.
Hibban mengatakan pada tahun ini tidak hanya distribusi qurban yang dilakukan untuk peduli kepada masyarakat tepian negeri.
"Selain distribusi qurban, kami juga melakukan assesement lokasi di dusun ini yang sekiranya bisa kita lakukan untuk membantu masyarakat tempatan," ungkap Hibban.
"Tentunya masih banyak wilayah-wilayah seperti ini di Riau dan ini butuh perhatian dari kita semua untuk turut peduli dan berbagi," tukas Hibban.