NEWS24.CO.ID -Penyanyi Inggris Duffy mengirimkan surat terbuka kepada pihak Netflix karena menayangkan film erotis berjudul 365 Days. Duffy mengatakan bahwa film tersebut tidak pantas ditayangkan karena mengagungkan realitas perdagangan seks.
Duffy meminta para petinggi Netflix lebih bertanggung jawab setelah ia mengkritik keras film dewasa 365 Days, karena dianggap telah membuat sex trafficking atau perdagangan seks terlihat sebagai sesuatu yang menyenangkan.
Pelantun lagu Mercy itu belum lama ini mengungkapkan bahwa ia pernah diperkosa, dipaksa mengonsumsi obat-obatan terlarang dan diculik.
Duffy kemudian mengirimkan surat kepada Reed Hastings, CEO Netflix.
Ia meminta para petinggi Netflix bisa lebih bertanggung jawab terhadap konten-konten dipPlatform streaming film itu.
Dalam surat terbuka tersebut, Duffy mengklaim kalau film Polandia itu menjadikan kejahatan serius, yakni penculikan dan perdagangan seks sebagai hiburan erotis.
“Aku memohon pada jutaan orang yang telah menikmati film ini merefleksikannya pada kenyataan tentang penculikan dan perdagangan, pemaksaan dan eksplotasi seksual. Di mana itu bertolak belakang dengan fantasi indah yang ada di film itu,” tulisnya dikutip dari laman Aceshowbiz, Jumat, 3 Juli 2020.
Tak hanya itu, film tersebut mengingatkannya pada pengalaman pribadi yang sempat disekap dan diperkosa beberapa waktu lalu. Yuk simak artikelnya!
Penyanyi Duffy meminta agar pihak Netflix menurunkan film kontroversial 365 Days yang telah tayang Februari 2020 kemarin.
Diketahui bahwa film tersebut bercerita tentang kisah seorang wanita muda Polandia yang dipenjara oleh bos mafia sisilia yang memberi waktu 365 hari untuk jatuh cinta padanya.
Duffy menyebut bahwa film itu mengagungkan realitas brutal seks mulai dari perdagangan, penculikan dan pemerkosaan.
“Hari ini, aku benar-benar tidak tahu apa yang harus aku pikirkan, katakan dan lakukan selain menjangkau dan menjelaskan kepada Anda dalam surat ini betapa Netflix tidak bertanggung jawab untuk menyiarkan film 365 Days. Aku tidak ingin berada dalam posisi ini untuk menulis kepada Anda, tetapi kebajikan dari penderitaanku mengharuskan aku untuk melakukannya. Karena pengalaman kekerasan yang aku alami, Anda pilih untuk disajikan sebagai film bergenre dewasa erotis,” kata Duffy dilansir dari IntipSeleb (3/7)
Sebagai informasi, penyanyi 36 tahun itu sempat membuat publik heboh di bulan Februari lalu.
Duffy yang telah 10 tahun menghilang dari dunia hiburan mengaku bahwa dirinya telah disekap dan diperkosa. Setelah itu, dia sedang disibukkan dengan mengungkapkan pengalamannya itu untuk mengatasi rasa trauma.
“Film ini seharusnya bukan ide untuk dijadikan hiburan dan juga tidak boleh digambarkan seperti itu atau dikomersialkan dengan cara ini. Aku menulis kata-kata ini (yang aku tidak percaya aku menulis pada tahun 2020, dengan begitu banyak harapan dan kemajuan yang diperoleh dalam beberapa tahun terakhir) karena diperkirakan 25 juta orang saat ini diperdagangkan di seluruh dunia dan belum lagi jumlah orang yang tak terhitung,” lanjutnya.
Duffy mengungkapkan bahwa ia tidak habis pikir karena Netflix bisa ceroboh dalam memindai film yang akan ia tayangkan.
Pelantun lagu Mercy itu juga menyebut bahwa ketika penonton wanita melihat film ini, mereka akan senantiasa meminta aktor utama yaitu Michele Morrone untuk menculik mereka.
“Kita semua tahu Netflix tidak akan menjadi tuan rumah dengan materi pedofilia, rasisme, homofobia, genosida, atau kejahatan lain terhadap kemanusiaan. Tragisnya, korban perdagangan dan penculikan tidak ingin terlihat, namun dalam 365 Days penderitaan mereka dijadikan drama erotis seperti yang dijelaskan oleh Netflix,” kata Duffy.
Setelah pernyataan panjang, Duffy juga menjelaskan bahwa pihak Netflix masih bisa memperbaiki kesalahan dengan meningkatkan sumber daya yang berbakat.
Duffy juga mendorong layanan streaming itu dan para pembaca surat terbukanya untuk mempelajari lebih lanjut tentang perdagangan manusia.
“Aku menenangkan diri untuk menjelaskan kepada kalian di sini. Ketika aku diperdagangkan dan diperkosa, aku beruntung bisa pergi dengan selamat, tetapi masih banyak yang tidak seberuntung aku. Ketika kita tahu bisa melakukan yang lebih baik, mari kita lakukan,” kata Duffy menutup surat terbukanya. ***