PT. Pertamina Janji Kooperatif, Pejabat Terlibat Skandal Korupsi Senilai Rp11,9 Triliun

NEWS24.CO.ID - Perusahaan minyak dan gas milik negara, PT.Pertamina, berjanji bekerja sama penuh dengan pihak berwenang menyusul keputusan Kejaksaan Agung (Kejagung) yang menetapkan tujuh tersangka dalam kasus korupsi yang melibatkan anak perusahaan dan kontraktornya.

Skandal yang diduga terjadi antara tahun 2018 hingga 2023 itu diperkirakan merugikan negara hingga Rp 193,7 triliun ($11,9 miliar).

"Pertamina menghormati Kejaksaan Agung dalam menjalankan tugas dan kewenangannya dalam proses hukum yang sedang berlangsung ini," kata Vice President Corporate Communication PT. Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso dalam keterangan tertulisnya, Selasa.

Ia menambahkan, PT.Pertamina (Persero) terus berkomitmen untuk menjalankan kegiatan usahanya secara transparan dan akuntabel, sesuai dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan ketentuan yang berlaku.

Di antara para tersangka adalah Riva Siahaan, Direktur Utama PT. Pertamina Patra Niaga. 

Penyelidikan tersebut juga mengungkap adanya penyimpangan pengadaan, di mana PT.Pertamina International Shipping diduga menggelembungkan biaya pengangkutan minyak mentah, dan perusahaan swasta menerima kontrak tanpa proses penawaran kompetitif.

Kejaksaan Agung telah melakukan empat kali penggerebekan di kediaman para tersangka, menyita dokumen, perangkat elektronik, dan mata uang asing. Pihak berwenang menyita uang tunai sebesar S$20.000, US$20.000, dan Rp400 juta.

Pada hari Selasa, penyidik ​​menggerebek dua properti yang terkait dengan pedagang minyak Mohammad Riza Chalid di Jakarta Selatan. Kejaksaan Agung menyatakan bahwa penggeledahan dan tindakan hukum lebih lanjut akan dilakukan seiring dengan berjalannya penyelidikan. ***

Sumber: Riau24