NEWS24.CO.ID -Tanpa kita sadari, smartphone telah menjadi barang yang harus kita bawa kemana pun kita pergi. Ada banyak sekali aktivitas yang membutuhkan smartphone misalnya memesan ojek online, membuka google maps, streaming musik bahkan menggunakkan sosial media. Sebenarnya hal tersebut wajar untuk dilakukan kok. Namun, bila berlebihan, tentunya kita akan bergantung pada kehadiran ponsel. Nah, Light Phone 2 hadir untuk menjawab problemamu. Ponsel yang memiliki fitur khusus untuk menghapus aplikasi dan notifikasi yang masuk ini disinyalir mampu mengurangi kecanduan terhadap smartphone. Benarkah? Yuk simak lebih lanjut ulasan lengkap mengenai Light Phone 2 yang kontroversial.
Light Phone 2 adalah ponsel fitur 4G dengan layar E Ink yang hanya mampu melakukan panggilan dan mengirim teks. Light CEO, Kaiwei Tang mengakui bahwa pembuatan Light Phone 2 terinspirasi oleh kasus kecanduan media sosial yang marak terjadi saat ini. Light phone 2 hadir tanpa fitur email, media sosial dan tidak ada hiburan. Ia juga berpendapat bahwa kamera tidak terlalu dibutuhkan pada ponsel pintar. "Kamera bisa menjadi alat yang hebat namun dapat menimbulkan distraksi, ketika orang mengambil foto, mengunggahnya ke media sosial, dan fokus pada jumlah like yang ada," ujarnya.
Yang menarik dari Light phone adalah Anda diperkenankan untuk menggunakan ponsel sewajarnya. Light Phone 2 hanya menyediakan fitur membuat panggilan, mengirim teks, dan mengatur alarm. Sebagian besar ponsel ini tidak memiliki akses ke layanan seperti aplikasi ridesharing atau peta, dan tidak memiliki aplikasi seperti YouTube dan Facebook.
Pada akhir tahun, Light berencana untuk menambah beberapa fitur lainnya seperti memo suara, catatan, kalender, aplikasi cuaca, kamus, kalkulator, hotspot, layanan Find my phone, aplikasi ridesharing hingga pemutar musik. Nantinya Pemutar MP3 akan diintegrasikan dengan Spotify - atau layanan streaming musik lainnya - yang memungkinkan Anda untuk memutar trek dari satu daftar putar. Cara itu akan mencegah Anda untuk menghabiskan terlalu banyak waktu di telepon hanya demi berburu musik. (Ditha Adinda)