Tuesday, 07 Oct 2025

7 Olahraga yang Baiknya Dihindari Saat Program Hamil, Termasuk Lari Jarak Jauh dan Bersepeda

news24xx


7 Olahraga yang Baiknya Dihindari Saat Program Hamil, Termasuk Lari Jarak Jauh dan Bersepeda7 Olahraga yang Baiknya Dihindari Saat Program Hamil, Termasuk Lari Jarak Jauh dan Bersepeda
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Olahraga adalah salah satu cara untuk menjaga kebugaran tubuh dan meningkatkan peluang kehamilan. 

Meski begitu, tidak semua jenis olahraga aman dilakukan bagi seseorang yang menjalankan program hamil. 

Saat sedang melakukan program hamil, tubuh wanita cenderung mengalami berbagai perubahan hormonal yang sensitif. 

Aktivitas fisik yang terlalu berat atau berisiko tinggi bisa menyebabkan stres fisik, gangguan siklus menstruasi, dan bahkan menghambat pembuahan. 

Baca juga: 5 Alasan Vitamin E Harus Dicukupi Saat Program Hamil, Meningkatkan Peluang Kehamilan

Pasangan yang melakukan program hamil juga tidak dianjurkan untuk berolahraga secara berlebihan. 

Lantas, olahraga apa saja yang baiknya dihindari pasangan saat menjalankan program hamil? 

Olahraga yang Baiknya Dihindari Pasangan Saat Melakukan Program Hamil

Berikut ini beberapa daftar olahraga yang sebaiknya tidak dilakukan saat program hamil. 

1. Lari jarak jauh

Lari jarak jauh dengan intensitas tinggi tidak disarankan saat pasangan sedang melakukan program hamil. 

Olahraga ini dinilai dapat berdampak buruk pada kesuburan. 

Lari jarak jauh juga bisa menurunkan kadar progesteron yang berperan penting dalam ovulasi. 

Tak hanya itu, stres fisik setelah lari jarak jauh juga bisa mengganggu siklus menstruasi. 

Kondisi inilah yang akhirnya dapat menghambat keberhasilan program hamil. 

Jika masih ingin olahraga lari, Anda bisa melakukan lari santai dengan intensitas rendah hingga sedang selama 30 menit setiap harinya. 

Berikut ini terdapat suplemen kesehatan, Imboost yang dapat meningkatkan daya tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.

Baca juga: 6 Daftar Buah yang Mendukung Keberhasilan Program Hamil, Konsumsi Secara Rutin

2. Bersepeda

Bersepeda dengan durasi yang panjang dapat memberikan tekanan berlebih pada testis. 

Kondisi ini dapat memengaruhi kualitas sperma, akibat adanya peningkatkan suhu di sekitar testis. 

Sedangkan pada wanita, olahraga intensitas berat selama lebih dari 60 menit dapat mencegah ovulasi atau pelepasan sel telur dari ovum. 

Menurut Sports Medicine 2017, olahraga berlebihan dapat memicu stres yang menghambat fungsi kelenjar pituitari di otak untuk mengatur ovulasi. 

3. Yoga dengan gerakan ekstrem

Beberapa gerakan ekstrem pada yoga tidak dianjurkan untuk dilakukan saat pasangan melakukan program hamil. 

Gerakan tersebut misalnya inversi atau kepala di bawah, gerakan ini bisa mengganggu aliran darah ke organ reproduksi. 

Selain itu, gerakan yang terlalu menekan perut juga dilarang karena dapat menyebabkan torsi ovarium, yaitu kondisi ketika indung telur terpuntir, sehingga aliran darah ke organ ini menjadi terhambat. 

Alih-alih melakukan gerakan yoga yang ekstrem, pilihlan yoga yang dikhususkan untuk program hamil, dengan gerakan yang lebih ringan dan menenangkan. 

Baca juga: 5 Fungsi Asam Amino untuk Program Hamil, Tingkatkan Kualitas Sperma dan Perkembangan Janin

4. Olahraga kontak

Beberapa olahraga kontak seperti basket, sepak bola, dan bela diri, sebaiknya tidak dilakukan saat program hamil. 

Ini karena olahraga jenis ini memiliki risiko cedera yang tinggi akibat benturan dan jatuh. 

Olahraga kontak bisa menimbulkan cedera pada area perut atau panggul, sehingga mengganggu fungsi organ reproduksi pada pria dan wanita. 

Tak hanya itu, olahraga ini juga bisa memicu stres berlebihan, sehingga keseimbangan hormon akan terganggu dan menurunkan peluang untuk cepat hamil. 

5. Olahraga untuk menurunkan berat badan

Olahraga ekstrem disertai dengan diet ekstrem dapat menimbulkan defisit kalori yang berlebihan, sehingga mengganggu keseimbangan hormon. 

Kondisi ini bisa membuat siklus menstruasi menjadi tidak normal dan menghambat ovulasi. 

Kedua faktor ini berisiko menurunkan peluang untuk hamil. 

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Stres yang Muncul Saat Menjalankan Program Hamil

6. High intensity interval training (HIIT)

High intensity interval training atau HIIT adalah olahraga yang sangat efektif untuk membakar kalori. 

Meski begitu, olahraga dengan intensitas tinggi ini bisa berdampak signifikan pada kesuburan, sehingga harus dihindari saat program hamil. 

Menurut F&S Reports tahun 2023, aktivitas fisik dengan intensitas tinggi bisa menurunkan peluang kehamilan pada wanita dengan indeks massa tubuh normal. 

Latihan HIIT terlalu sering juga dapat menyebabkan kelelahan ekstrem, sehingga dapat menurunkan tingkat energi tubuh yang dibutuhkan untuk program hamil. 

7. Angkat beban

Olahraga angkat beban juga sebaiknya dihindari saat program hamil, karena olahraga ini bisa berdampak negatif. 

Angkat beban yang dilakukan saat program hamil bisa menyebabkan lonjakan hormon stres, seperti kortisol, yang berpotensi mengganggu keseimbangan hormon reproduksi. 

Jika ingin melakukan latihan kekuatan, sebaiknya pilih beban yang lebih ringan dengan repetisi lebih banyak. 

Berlatihlah selama dua jam dalam seminggu untuk merasakan manfaat baiknya. 

Memilih olahraga yang tepat saat program hamil sangat penting agar peluang kehamilan juga meningkat. 

Fokuslah pada olahraga ringan, misalnya jalan kaki atau yoga, untuk menjaga kebugaran dan meningkatkan kesuburan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di 

Google News

(Tribunhealth.com)

Baca juga: 5 Fakta Tomat Bagus Dikonsumsi Saat Program Hamil, Simak Cara Mengolahnya

Asam folat untuk ibu hamil dan mendukung perkembangan janin, klik di sini untuk mendapatkannya. 

FOLAVIT digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan Asam Folat terutama untuk ibu hamil dan menyusui. 

Komposisi: Tiap tablet mengandung asam folat 400 mcg .

Indikasi: Membantu memenuhi kebutuhan Asam Folat terutama untuk ibu hamil dan menyusui. 

Perhatian Khusus: Konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter sebelum menggunakan produk ini, terutama apabila ingin menggunakan pada kondisi sedang hamil, menyusui, sakit tertentu, akan menjalani operasi atau sedang menggunakan obat-obatan lain. 

Hentikan penggunaan apabila muncul efek yang tidak diinginkan saat penggunaan dan segera konsultasi kepada dokter. 

ip-10-0-131-147

Sumber : TRIBUNNEWS.COM





Loading...