Monday, 28 Apr 2025

Inilah Sosok Aris, Kepergok Pangku LC di Tempat Karaoke, Ternyata Pengemis Ini Bukan Orang Miskin

news24xx


Inilah Sosok Aris, Kepergok Pangku LC di Tempat Karaoke, Ternyata Pengemis Ini Bukan Orang MiskinInilah Sosok Aris, Kepergok Pangku LC di Tempat Karaoke, Ternyata Pengemis Ini Bukan Orang Miskin
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Sosok Aris Munaji (40), seorang pengemis yang tengah viral.

Kini Aris berubah menjadi perbincangan gara-gara tingkahnya usai mengemis di jalan.

Bagaimana tidak, Aris memperlihatkan gelagat yang kontras setelah menjadi pengemis pada pagi hari.

Dalam video yang viral di media sosial, Aris kepergok sedang berada di tempat karaoke pada malam hari, dilansir TribunHealth dari laman Surya.co.id.

Ia terlihat sedang memangku Lady companion (LC).

Sontak, aksinya menuai respon publik. Banyak warganet geram dengan sosok Aris.

Usut punya usut, ternyata Aris bukan berasal dari keluarga miskin. Ia disebut sebagai orang dengan ekonomi yang berkecukupan.

Baca juga: Mertua Menilai Sikap Venna Melinda Kelewatan, Kembalikan Celana Dalam Ferry Irawan di Depan Publik

Dilansir Surya.co.id dari TribunJateng.com, kediaman keluarga Aris di Desa Tegalharjo, Kecamatan Trangkil, bisa dibilang cukup bagus.

Bahkan lebih bagus dari kebanyakan rumah warga setempat.

Rumah keluarga Aris berbentuk joglo dengan atap genting yang tinggi.

Temboknya bercat warna krem dan lantainya berkeramik.

Kepala Desa Tegalharjo, Kecamatan Trangkil, Pandoyo, mengatakan bahwa Aris memang berasal dari keluarga yang tergolong berkecukupan.

"Saya dulu pernah jadi guru di madrasah. Dulu Aris termasuk murid saya. Jadi sedikit banyak saya tahu tentang dia," kata Pandoyo.

Menurut Pandoyo, orang tua Aris bekerja sebagai petani dan juga memiliki toko di rumah.

"Kalau kakaknya pengusaha peternakan. Mas Aris ini setahu saya dulu ikut kerja kakaknya yang punya usaha peternakan ayam petelur dan ayam potong.

Baca juga: POTRET Pernikahan Denny Caknan & Bella Bonita di Madiun, Mahar Dibawa Langsung dari Tanah Suci

Kalau dari sisi ekonomi, untuk ukuran warga kami, kondisi keluarga Mas Aris ini lebih dari cukup," ujar dia.

Pandoyo menduga Aris salah pergaulan sampai mengemis di lampu merah.

Dia mengatakan, Aris memiliki kondisi "keterbatasan" fisik maupun mental yang mungkin mendorongnya mencari jati diri dengan cara yang salah.

"Sehingga jatuhnya malah karaokean di tempat hiburan malam itu. Itu karena salah pergaulan dalam mencari jati diri saja," ucap dia.

Pandoyo berani memastikan bahwa narasi yang mengatakan bahwa Aris selama ini mengemis hanya untuk berfoya-foya di tempat hiburan malam tidak tepat.

"Saya klarifikasi. Saya berani mengatakan itu (hasil mengemis) bukan untuk karaoke. Baru kali ini juga saya dengar dia ke tempat karaoke," tandas dia.

Aris sendiri juga menegaskan bahwa dia baru kali pertama ke tempat karaoke.

Itu pun karena diajak teman.

Baca juga: Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru di Lumajang Sebabkan Jembatan Gantung Putus

"Baru pertama kali karaokean. Saya diajak teman. Bukan dari hasil ngamen atau ngemis. Itu uang pribadi teman saya. Saya tidak ikut keluar uang," ujar dia.

Namun, bagaimanapun Aris mengaku kapok dan menyesal.

Dia malu karena videonya tersebar di media sosial dan media massa.

"Saya nggak tahu siapa yang memfoto dan memvideo sampai beritanya tersebar seperti itu. Saya juga tidak tahu yang merekam saat mengemis siapa," ungkap dia.

Aris mengaku sudah cukup lama mengemis di Pati Kota.

Sekira dua tahun, katanya.

Setiap hari, dia berangkat mengemis pukul 09.00 WIB pagi dan pulang pukul 17.00 sore.

Dia mengaku mendapat penghasilan antara Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu per hari dari hasil mengemis.

"Terpaksa (mengemis) karena belum ada pekerjaan. Sudah tiga kali ditangkap Satpol PP. Tapi saya kapok. Setelah ini mau cari pekerjaan meskipun belum tahu kerja apa," ucap Aris.

Baca juga: Lowongan Kerja Dosen Tetap Non-PNS ITS 2023, Ini Jadwal & Persyaratannya

Terdesak Urusan Utang

Sebelumnya, Aris telah dirazia oleh Satpol PP Kabupaten Pati pada Selasa (4/7/2023) siang.

Setelah videonya viral, dilansir Tribunnews.com, dia kedapatan masih mengemis di sekitar lampu merah perempatan Puri.

Saat diinterogasi, Aris mengaku memang sering mengemis di sekitar Puri.

"Kalau rame dapat Rp 150 ribu sehari. Kalau agak sepi Rp 100 ribu. Itu (mengemis) dari pagi sampai sore," ucap dia.

Aris mengaku terpaksa mengemis lantaran terdesak urusan utang.

"Kalau ditanya kapok ya kapok, tapi gimana ya, faktor ekonomi karena harus bayar utang," kata dia.

Mengenai video viral di tempat karaoke, Aris mengakui bahwa itu memang dirinya.

"Tapi saya tidak tahu siapa yang memviralkan. Teman saya pinjam HP saya untuk merekam video. Saya tidak tahu bagaimana tahu-tahu viral," ucap dia.

Baca juga: Tenaga Honorer Resmi Dihapus 28 November 2023, RUU ASN Buka Peluang PNS Part Time

Kabid Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat (Tibumtranmas) Satpol PP Pati, Djuharianto, menjelaskan bahwa pihaknya memang punya tugas untuk menegakkan perda tentang Tibumtranmas.

"Dalam Perda Tibumtranmas, kegiatan meminta-minta di jalan raya atau lampu merah memang dilarang," kata dia.

Djuharianto menyebut, sejak kemarin memang video tentang Aris viral.

"Kebetulan sejak kemarin di medsos viral pengemis yang meminta-minta di lampu merah dan uangnya digunakan ke tempat hiburan malam," ujar dia.

Djuharianto menyebut, tadi pagi pihaknya sudah berpatroli namun tidak mendapati Aris di tempat dia biasa mengemis. Ternyata baru siang hari dia mulai mengemis.

"Dia sudah lama mengemis. Bahkan sudah dua kali kami tangkap. Kali pertama sekira dua bulan lalu. Jumat lalu bahkan sudah saya tegur langsung untuk tidak mengulangi, tapi ternyata dia masih mengulangi minta-minta di lampu merah Puri," ujar dia.

Djuharianto mengatakan, pihaknya melakukan pembinaan terhadap Aris. Termasuk pembinaan fisik berupa push-up dan lari keliling lapangan tenis.

Baca juga: Ramalan Zodiak Besok Sabtu 8 Juli 2023, Gemini Cobalah Bijaksana, Aquarius Cenderung Emosional

"Sebetulnya sesuai Perda, hasil dia meminta-minta bisa kami sita untuk kami setorkan ke kas daerah, tapi itu belum kita laksanakan, baru pembinaan," ungkap dia.

Menurut Djuharianto, saat ditangkap tadi, Aris telah mengantongi Rp 50 ribu hasil mengemis selama satu jam.

(TribunHealth.com/PP)

Sumber : TRIBUNNEWS.COM





Loading...