NEWS24.CO.ID - PCOS atau Polycystic Ovarian Syndrome merupakan salah satu kondisi kesehatan yang umum dialami oleh satu dari sepuluh wanita pada usia subur.
dr. Ronny Adrian, Sp.OG menyampaikan, PCOS sendiri dapat terjadi karena pola hidup yang tidak baik dan tidak sehat.
Pola hidup dapat berpengaruh karena PCOS disebabkan oleh penyakit sistemik yang artinya bukan karena gangguan organ namun karena gangguan hormon dan sistem dalam tubuhnya.
Baca juga: Waspada PCOS Dapat Terjadi pada Remaja, dr. Ronny Adrian, Sp.OG Paparkan Gejala dari PCOS
Baca juga: dr. Dina Fatmasari Sp.DV Paparkan Komplikasi yang Bisa Terjadi jika Cacar Air Tidak Segera Diobati
PCOS ini juga disebabkan karena beberapa penyakit seperti berikut ini.
- Diabetes mellitus atau kencing manis
- Darah tinggi atau hipertensi
- Berhubungan dengan obesitas
Hal tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi , dr. Ronny Adrian, Sp.OG yang dilansir TribunHealth.com dalam tayangan YouTube Podcast Tribun Lampung News Video.
dr. Ronny Adrian, Sp.OG menjelaskan, seseorang dengan pola hidup yang tidak sehat seperti sering makan sembarangan hingga tidak menjaga kebersihan dapat memicu terjadinya obesitas.
Jika sudah mengalami obesitas, tentunya hormon pada orang tersebut menjadi tidak stabil yang akhirnya dapat menimbulkan masalah kesehatan salah satunya adalah PCOS ini.
Baca juga: Jangan Anggap Enteng, Wanita dengan PCOS Ternyata 6 Kali Berisiko Mengalami Kanker Endometrium
Baca juga: 7 Tips Mengatasi Kulit Kering karena Penggunaan AC, Manfaatkan Minyak Kelapa hingga Petroleum Jelly
Artinya obesitas dapat menjadi pemicu dan penyebab terjadinya PCOS pada wanita.
Berikut ini terdapat produk untuk meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Gejala dari PCOS sendiri ditandai dengan terjadinya siklus menstruasi yang tidak teratur pada seorang wanita.
Pasalnya siklus menstruasi yang normal terjadi pada kurun waktu 24 hari hingga 38 hari, namun pada penderita PCOS ini siklus menstruasi terjadi pada kurun waktu kurang dari 24 hari atau lebih dari 38 hari.
Menurut dr. Ronny Adrian, Sp.OG, siklus menstruasi yang tidak teratur ini dapat menyebabkan seorang wanita kesulitan dalam menentukan masa suburnya.
Kondisi ini tentunya berhubungan dengan infertilitas, maka dari itu banyak pasien PCOS yang mengeluhkan tidak bisa hamil karena memang sulit untuk menentukan masa suburnya.
Baca juga: dr. Rizna Tyrani: Operasi pada Penderita PCOS Dilakukan jika Keadaan Tidak Membaik dengan Pengobatan
Baca juga: Campak Jerman yang Menginfeksi Ibu Hamil Memberikan Dampak Buruk pada Janin, Simak Ulasan dr. Sindy
Selain itu, gejala khas lainnya dari PCOS ini adalah terjadinya hiperandrogen.
Hiperandrogen adalah kondisi di mana kadar hormon androgen pada tubuh wanita lebih tinggi daripada kadar hormon estrogen.
Hormon androgen ini umumnya ditemukan pada laki-laki, namun pada kasus PCOS hormon ini ditemukan pada wanita.
Peningkatan hormon androgen ditandai dengan munculnya kumis tipis pada wanita, munculnya bulu pada tangan dan juga kaki.
Pertumbuhan bulu tersebut merupakan salah satu tanda fisik yang dapat dilihat dari penderita PCOS.
Baca juga: Mengalami Insomnia? Cobalah untuk Mulai Tidur dengan Jadwal Teratur
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi , dr. Ronny Adrian, Sp.OG dalam tayangan YouTube Podcast Tribun Lampung News Video.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)
Sumber : TRIBUNNEWS.COM