NEWS24.CO.ID - Tentunya kita sudah tidak asing dengan cacar air.
Sering kali cacar air dialami oleh anak-anak, tetapi bukan berati orang dewasa tidak mengalaminya
Cacar air memang menular.
Penularan cacar air bisa melalui apa saja?
dr. Dina menyampaikan, penularan cacar air melalui droplet atau percikan.
Biasanya percikan dari air ludah, batuk, bersin, ataupun kontak dengan cairan dari lesi kulit yang berisi air.
Dapatkan produk yang membantu menjaga kesehatan Anda dengan klik link berikut.
Baca juga: Cacar Air bisa Sembuh dalam Kurun Waktu Berapa Lama? Ini Penjelasan Dokter
Kontak tersebut sedikit lama, misalnya anak kecil bertemu anak kecil lainnya yang terkena cacar air, biasanya kontak erat sekitar 15 menit, bukan kontak yang berjauhan dan biasanya tidak terlalu menularkan.
Tetapi jika kontaknya sedikit erat dan dekat sekitar 15 menit, cacar air akan menular.
Penularan cacar air bisa melalui cairan dari tubuh.
Misalkan saat bersin cairan tersebut terbawa dari udara, maka bisa menularkan dengan cara terhirup oleh orang lain.
Terutama penularannya bisa dari cairan cacar dari kulit.
Cacar air dialami hanya sekali dalam seumur hidup.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Cacar Air Dialami Anak-anak Hanya Sekali dalam Seumur Hidup?
Seharusnya memang penyakit ini terjadi sekali seumur hidup kecuali pada orang yang memiliki status imun tidak bagus, tetapi jarang sekali terjadi.
Walaupun status imunnya tidak bagus pada orang dengan diabestes ataupun HIV tetap jarang terjadi 2 kali.
Cacar air dalam sekali menginfeksi bisa sembuh sendiri tanpa diobati jika tidak parah.
Virus ini bukannya mati di dalam tubuh, tetapi bersembunyi di bawah saraf yang ada dikulit dan suatu saat bisa teraktivasi kembali.
Bukan berarti virus ini hilang dari tubuh, tetapi tetap ada di dalam tubuh.
Seseorang memang akan terkena cacar air hanya sekali saja, tetapi virus masih ada pada tubuh dan suatu saat bisa aktif kembali menjadi penyakit yang lain yaitu Herpes zoster.
Penyakit herpes zoster mirip dengan cacar air tetapi lebih spesifik atau sering dikenal masyarakat dengan sebutan Dompo.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung News Video bersama dengan dr. Dina Fatmasari, Sp.DV. Seorang dokter spesialis dermatologi dan venerologi RSD Dr. A. Dadi Tjockrodipo.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)
Sumber : TRIBUNNEWS.COM