Thursday, 25 Apr 2024

dr. Hendrastutik Apriningsih Jelaskan Gejala yang Bisa Terjadi Jika Paru-paru Terkontaminasi Polusi

news24xx


dr. Hendrastutik Apriningsih Jelaskan Gejala yang Bisa Terjadi Jika Paru-paru Terkontaminasi Polusidr. Hendrastutik Apriningsih Jelaskan Gejala yang Bisa Terjadi Jika Paru-paru Terkontaminasi Polusi
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID – Paparan polusi udara berisiko meningkatkan kejadian infeksi saluran pernafasan.

Polutan penyebab infeksi saluran nafas seperti karbon monoksida, partikulat, nitrogen dioksida, dan sulfur dioksida.

Infeksi saluran pernafasan muncul dan menyebabkan seseorang tidak bisa bernafas dengan baik.

Biasanya penyakit ini menyerang seseorang mulai dari hidung, tenggorokkan hingga paru-paru.

Untuk membahas mengenai informasi kesehatan paru-paru, kita bisa bertanya langsung dengan Dokter Spesialis Konsultan Paru Kerja yang sudah berkompeten seperti dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes.

Baca juga: Kebiasaan Masturbasi Bisa Sebabkan Anatomi Organ Terganggu? Ini Kata dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS

Baca juga: Tidak Percaya Diri dengan Kulit Kusam dan Tidak Sehat? dr. Amelica Bagikan Tips untuk Mengatasinya

dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes merupakan Dokter Spesialis Konsultan Paru Kerja di Rumah Sakit Nirmala Suri Sukoharjo.

dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes lahir Sragen, 19 April 1983.

Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran di Universitas Sebelas Maret Surakarta pada tahun 2009.

Setelah itu dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes melanjutkan program Pasca Sarjana jurusan Biomedik-Megister Kedokteran Keluarga pada tahun 2012 hingga 2017 di Universitas yang sama ketika menempuh pendidikan S1.

Rupanya di tahun yang sama, dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes juga mengambil program Pendidikan Dokter Spesialis-I Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (PPDS-1).

Sejak tahun 2020 hingga saat ini, dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes mengambil program doctoral di program studi ilmu kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Sejak tahun 2015 hingga tahun 2018, dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes kerap kali mengikuti berbagai pelatihan.

Salah satu pelatihan yang ia ikuti pada tahun 2017 adalah Pelatihan Penaggulangan TB Nasional Kementerian Kesehatan RI Daerah Jawa Tengah.

Terakhir, dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes mengikuti pelatihan TB DOTS Bagi Petugas Dokter dan Petugas Kesehatan, PDPI Cabang Surakarta yang diselenggarakan pada tanggal 03-07 September 2018.

Baca juga: Tanda-tanda Kulit Tidak Sehat, Kulit Terlihat Kusam hingga Muncul Kerutan, Simak Ulasan dr. Amelica

Baca juga: Penerapan Sistem Triase di Rumah Sakit Jadi Kunci dalam Penanganan Pasien Korban Gempa Bumi Cianjur

Perlu diketahui jika sebelum bekerja di Rumah Sakit Nirmala Sukoharjo, rupanya dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes bekerja di Puskesmas Marowo, Kab. Tojo Una-una, Sulawesi Tengah pada tahun 2011 hingga 2012.

Selain itu, ia juga menjadi dosen tetap di Universitas Sebelas Maret sejak tahun 2017 hingga saat ini.

dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes akan menjawab seluruh pertanyaan Tribunners terkait kesehatan paru-paru sebagai berikut.

Pertanyaan:

Gejala apa saja yang bisa terjadi apabila paru-paru terkontaminasi dengan polusi udara, dok?

Dian, Tinggal di Pasuruan.

Dokter Spesialis Konsultan Paru Kerja, dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes menjawab:

Ada dua efek yang bisa terjadi apabila terpapar polutan, yang pertama memang paparan akut yang besar.

Tapi kalau untuk polusi udara sepertinya tidak karena polusi udara cenderung konstan tapi setiap hari.

Tetapi ada pula misalnya kita mengalami kebakaran hutan atau erupsi gunung yang mana paparan yang terjadi adalah akut.

Baca juga: dr. Lia Ratna Adi: Risiko Kematian Mengintai jika Penderita Tifus Tak Segera Dapat Penanganan Tepat

Baca juga: Latihan Yoga Secara Rutin ketika Hamil Bisa Meningkatkan Kemungkinan Persalinan Normal

Oleh karena itu, banyak sekali masyarakat atau orang-orang yang mengalami gejala pernafasan akut seperti sesak nafas, batuk darah, batuk, dada panas, dan lain sebagainya.

Selanjutnya untuk paparan yang konstan mungkin tidak dalam jumlah besar tapi setiap hari dialami maka bisa menimbulkan efek jangka panjang.

Dimana jangka panjang itu tentunya akan menyebabkan saluran nafas tersebut memiliki fungsi yang menurun sehingga lebih mudah mengalami batuk, tenggorokan kering, berdahak, dan bisa juga mengalami sesak nafas sehingga produktifitasnya menurun.

Baca juga: Terlalu Sering Menggunakan Celana Dalam Ketat Menyebabkan Fungsi Testis Terganggu hingga Mandul

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Sumber : TRIBUNNEWS.COM





Loading...