Sunday, 25 May 2025

Pembatasan Jepang Pada Majalah Porno Membantu Melawan Pekerjaan Seks yang Merendahkan

news24xx


Foto : InternetFoto : Internet
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Sebuah langkah oleh toko-toko Jepang untuk berhenti menjual majalah dewasa sebelum dua acara olahraga besar dapat membantu menghentikan perempuan yang dieksploitasi untuk seks, kata para pegiat, Rabu.

Dua rantai besar, 7-Eleven Japan Co. dan Lawson Inc. - yang memiliki 34.000 toko - mengatakan mereka tidak akan lagi menjual majalah porno karena mereka ingin membersihkan citra mereka menjelang Piala Dunia Rugbi 2019 dan Olimpiade Tokyo tahun depan .

"Ini tentu langkah yang disambut baik," Kanae Doi, direktur Jepang dari Human Rights Watch nirlaba, mengatakan kepada Thomson Reuters Foundation melalui telepon dari Tokyo.

"Ini sangat memalukan; Anda dapat melihat pornografi di mana-mana di Jepang. Perempuan masih dipandang sebagai objek seks dan tidak diperlakukan sama," tambahnya.

Distribusi pornografi, termasuk buku komik manga yang eksplisit secara seksual, adalah umum di Jepang. Ini telah disalahkan oleh aktivis karena berkontribusi terhadap kekerasan seksual terhadap perempuan. Jepang adalah negara maju terakhir yang mengkriminalisasi kepemilikan pornografi anak pada tahun 2014, karena penerbit menentang apa yang mereka katakan sebagai pembatasan kebebasan berekspresi.

Perdana Menteri Shinzo Abe telah mempromosikan kebijakan untuk meningkatkan status sosial perempuan, tetapi Jepang masih memiliki catatan buruk dalam hal kesetaraan gender, peringkat 110 dari 149 negara dalam laporan Global Gender Gap 2018 Forum Ekonomi Dunia.

Dalam pengumuman terpisah pada hari Selasa, Shinzo mengatakan keputusan itu adalah untuk membuat toko mereka lebih ramah keluarga dan untuk mengantisipasi masuknya wisatawan menjelang dua acara global.

Toko serba ada 24 jam sangat populer di Jepang, menjual segala sesuatu mulai dari kopi, alkohol, makanan beku, dan bahkan kemeja kerja cadangan.

Rak majalah biasanya dekat dengan bagian depan toko dan tidak tertutup. Majalah dewasa biasanya dicampur dengan yang dari genre lain.

Pornografi yang tersebar luas di Jepang mendorong sekitar 500 wanita ke industri seks setiap tahun, di mana mereka diperlakukan dengan cara yang "sangat direndahkan", peneliti Caroline Norma dari Universitas RMIT di Australia mengatakan dalam komentar melalui email.

"Segala tindakan untuk menekan produk dan aktivitas industri seks di masyarakat Jepang akan memudahkan lingkungan objektifikasi dan eksploitasi seksual yang sebagian besar tidak diatur dan dirayakan secara budaya."

Awal bulan ini sebuah majalah tabloid Jepang menyebabkan kemarahan publik dengan sebuah artikel yang memeringkat lima universitas tentang betapa mudahnya membujuk para pelajar wanita untuk berhubungan seks.

 

 

 

 

NEWS24.CO.ID/RED/DEV





Loading...