NEWS24.CO.ID - Kyle Gordy adalah ayah dari 35 anak. Ia mengungkapkan, minat masyarakat terhadap donor sperma semakin meningkat saat terjadi pandemi COVID-19. Pria berusia 29 tahun itu bertemu dengan calon ibu di dua grup Facebook yang dia kelola, yang memiliki 23.000 pengikut. Kini, dia siap menyambut 6 anak baru.
Dilansir dari VOI, meski tinggal di Amerika Serikat, Kyle berkeliling dunia untuk bertemu wanita-wanita ini.
Read More : Serial The World of the Married Versi Indonesia, Mendua Soroti Perselingkuhan Rumah Tangga
"Saya bepergian ke tempat-tempat menarik. Kadang rasanya seperti petualangan," ujarnya kepada Sky News, Jumat 5 Maret.
"Saya lebih sibuk karena pandemi. Jelas ada peningkatan jumlah wanita yang meminta sperma."
Kyle, yang mulai menyumbangkan sperma pada usia 22 tahun , berencana melakukan perjalanan ke Inggris akhir tahun ini untuk bertemu dengan seorang wanita yang meminta jasanya.
Dia juga berharap dapat memberikan bayi masa depan kepada lebih banyak keluarga selama dia berada di Inggris juga. Sebanyak 90 persen klien memilih metode inseminasi buatan. Selebihnya, pergi ke jalur "alami" dengan tidur bersama mereka.
Read More : 4 Anggota Cedera Syuting Iklan, Puma Korea Minta Maaf ke NCT 127
"Wanita memutuskan bagaimana mereka ingin melakukannya. Biasanya wanita yang ingin natural merasa lebih efektif, itulah mengapa mereka memilih cara itu," ungkapnya.
Untuk membantu mengurangi risiko penyebaran penyakit menular seksual, Kyle menjalani tes beberapa kali dalam setahun. Meskipun demikian, badan amal telah memperingatkan perempuan yang bertemu dengan "donor sperma" yang mereka temui secara online.
Kepala eksekutif Fertility Network UK, Gwenda Burns, mengatakan dia sangat prihatin tentang metode ini. "Risiko potensial lebih besar daripada keuntungan yang mereka pikir mungkin datang dari rute itu," kata Burns.
Sementara itu, situs HFEA menambahkan, lebih aman melakukan pengobatan dengan sperma donor di klinik berlisensi.
"Klinik di Inggris diwajibkan oleh undang-undang untuk memastikan bahwa pendonor, pasien, dan calon anak dilindungi dengan menjalani pemeriksaan medis yang ketat dan menawarkan konseling kepada semua orang yang terlibat," jelas mereka.