Makan Makanan Tinggi Sodium Bisa Membuat Kerja Otak Anda Melambat? Ini Penjelasan Pakar

NEWS24.CO.ID -  Selain gula, garam juga diandalkan sebagai bumbu dapur yang dapat meningkatkan cita rasa makanan. Jika dikonsumsi dalam dosis normal, tidak apa-apa. Namun jika berlebihan justru berpotensi mengundang hipertensi, bahkan lebih parahnya bisa mengganggu fungsi otak.

Melansir dari ABC.Net, Jumat 5 Maret, para peneliti menemukan bahwa garam dapat menyebabkan gangguan kognitif pada otak tikus dan hal ini juga dapat terjadi pada manusia. Jika Anda terus mengonsumsi garam dalam jumlah besar, hal itu membuka peluang untuk menurunkan fungsi otak.

Read More : MAMANGBET 5 Makanan Tinggi Serat, Bagus untuk Kesehatan Pencernaan dan Mencegah Gangguan Pencernaan

Costantino Iadecola, direktur Feil Family Brain and Mind Research Institute di Weill Cornell Medicine di New York, mengatakan bahwa ketika para peneliti memberi makan tikus 8 hingga 16 kali lebih banyak garam daripada asupan normal mereka, tidak butuh waktu lama bagi para peneliti untuk mengamati efeknya. . perilaku pada tikus tersebut.

"Setelah sekitar tiga bulan, tikus-tikus itu menjadi gila," kata Dr. Iadecola. "Tikus menjadi sangat menarik, secara bertahap mereka kehilangan kemampuan untuk mengenali objek normal."

“Tikus juga sulit menemukan tempat tinggal yang nyaman. Mereka kehilangan kemampuan membangun sarang. "Lanjut Dr. Iadecola.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature Neuroscience juga menunjukkan bahwa manusia akan mengalami respons serupa jika mengonsumsi makanan dengan kadar natrium atau garam tinggi.

Menurut data yang tersedia, orang Australia cenderung mengonsumsi garam dua kali lebih banyak dari porsi harian yang direkomendasikan. Sebagian besar asupan garam Anda berasal dari sumber makanan olahan. Dr Iadecola mengatakan dua sendok teh garam yang rata-rata orang Australia makan setiap hari dapat membuat Anda berisiko menurunkan fungsi otak dalam jangka panjang. Seharusnya, batas maksimal asupan garam dalam tubuh seseorang hanya 1 sendok teh atau setara 2.400mg per hari.

Read More : Jaga Kesehatan dan Kekuatan Tulang dengan Mengonsumsi Rumput Laut, Begini Cara Membuatnya

Namun, kemampuan berpikir lambat mungkin tidak secepat yang terlihat pada tikus. “Efeknya kemungkinan akan terlihat selama bertahun-tahun dan mungkin puluhan tahun, dibandingkan dengan tikus yang hanya beberapa bulan,” kata Dr. Iadecola.

Profesor Bryce Vissel, direktur pusat ilmu saraf di University of Technology Sydney juga menjelaskan bahwa konsumsi natrium yang tinggi dapat menyebabkan disfungsi kognitif. “Ini menunjukkan bahwa garam menyebabkan perubahan kekebalan yang sangat besar pada usus, sehingga otak menjadi autoimun,” ujarnya.