Friday, 19 Apr 2024

Ba'da Ashar Jadi Waktu Mustajab Berdoa Tiap Jumat

news24xx


Ilustrasi.Ilustrasi.
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID -Hari Jumat, memang merupakan hari yang istimewa dalam. Sebab, banyak keutamaan yang didapatkan di hari Jumat. Salah satunya, adalah berdoa yang tidak akan ditolak oleh Allah SWT. 

Syekh Ali Jaber, dalam unggahan videonya di YouTube menyebutkan waktu berdoa dalam kurun waktu satu jam di hari Jumat sangat baik. Doa dikatakan tidak akan ditolak.

"Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda dan haditsnya shahih, ada satu jam dalam hari Jumat itu, barang siapa yang dapat berdoa di satu jam itu akan mendapatkan keinginannya, diijabah doanya, tidak ditolak," ujarnya.

"Kira-kira, kalau kita menghitung, kan kalau magrib jam enam, berarti mulai dari jam lima, atau setelah Ashar. Sedangkan lamanya berdoa, tidak mesti satu jam, kita berdoa ya bisa 10 menit, bisa 15 menit. Tapi intinya, satu jam terakhir sebelum sholat Magrib," tuturnya.


Dilansir Muslim.o.ir, salah satu waktu mustajab untuk berdoa adalah ba’da Ashar di hari Jumat. 

Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam,

يَوْمُ الْجُمُعَةِ اثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً لاَ يُوجَدُ فِيهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللهَ شَيْئًا إِلاَّ آتَاهُ إِيَّاهُ فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ

‘Pada hari Jumat terdapat dua belas jam (pada siang hari), di antara waktu itu ada waktu yang tidak ada seorang hamba muslim pun memohon sesuatu kepada Allah melainkan Dia akan mengabulkan permintaannya. Oleh karena itu, carilah ia di akhir waktu setelah ‘Ashar.’[HR. Abu Dawud]


Iman Ahmad rahimahullah menjelaskan bahwa waktu mustajab itu adalah ba’da ashar, beliau berkata,

قال الإمام أحمد : أكثر الأحاديث في الساعة التي تُرجى فيها إجابة الدعوة : أنها بعد صلاة العصر ، وتُرجى بعد زوال الشمس . ونقله عنه الترمذي

“Kebanyakan hadis mengenai waktu yang diharapkan terkabulnya doa adalah ba’da Ashar dan setelah matahari bergeser (waktu sholat jumat).” [Lihat Fatwa Sual Wal Jawab no.112165]

Ibnul Qayyim berkata,

وهذه الساعة هي آخر ساعة بعد العصر، يُعَظِّمُها جميع أهل الملل

“Waktu ini ini adalah akhir waktu Ashar dan diagungkan oleh semua orang yang beragama” [Zadul Ma’ad 1/384]


Penjelasan Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid hafidzahullah, tentang waktu ba'da Ashar dikatakannya,

فمن أراد أن يتحرى وقت الإجابة بعد العصر يوم الجمعة : فلذلك صور متعددة ، منها:

١. أن يبقى بعد صلاة العصر لا يخرج من المسجد يدعو ، ويتأكد ذلك منه في آخر ساعة من العصر ، وهذه أعلى المنازل

وكان سعيد بن جبير إذا صلى العصر لم يكلم أحداً حتى تغرب الشمس

٢. أن يذهب إلى المسجد قبل المغرب بزمن ، فيصلي تحية المسجد ، ويدعو إلى آخر ساعة من العصر ، وهذه أوسط المنازل

٣. أن يجلس في مجلس – في بيته أو غيره – يدعو ربه تعالى في آخر ساعة من العصر ، وهذه أدنى المنازل

“Bagi yang menginginkan mencari waktu mustajab setelah Ashar hari jumat, ada beberapa cara:

1. Tetap tinggal di masjid setelah sholat ashar, tidak keluar dari masjid dan berdoa. Ditekankan ketika akhir waktu Ahsar (menjelang magrib), ini adalah kedudukan tertinggi.

Said bin Jubair, jika sholat ashar tidaklah berbicara dengan seorangpun sampai tenggelam matahari.

2. Ia berangkat ke masjid menjelang Magrib, kemudian sholat tahiyatul masjid, berdoa sampai akhir waktu Ashar ini adalah kedudukan pertengahan

3. Ia duduk di tempatnya –rumah atau yang lain- berdoa kepada Rabb-nya sampai akhir waktu Ashar. Ini adalah kedudukan terendah. [Fatwa Sual Wal Jawab no.112165]


Perhatikan bagaimana semangat para salaf dahulu memanfaatkan berkahnya waktu ba’da Ashar di hari Jumat.

Ibnul Qayyim berkata,

كان سعيد بن جبير إذا صلى العصر، لم يكلم أحدًا حتى تغرب الشمس – يعني كان منشغلا بالدعاء

“Dahulu Sa’id bin Jubair apabila telah sholat Ashar, ia tidak berbicara dengan seorang pun sampai tenggelam matahari (magrib) karena sibuk dengan berdoa.” [Zadul Ma’ad 1/384]

كان طاووس بن كيسان إذا صلى العصر يوم الجمعة، استقبل القبلة، ولم يكلم أحدًا حتى تغرب الشمس

“Dahulu Thawus bin Kaisan jika sholat Ashar pada hari Jumat menghadap kiblat, ia tidak berbicara dengan seorang pun sampai tenggelam matahari (magrib).” [Tarikh Waasith]


Hal ini juga bisa dilakukan oleh wanita di rumahnya, setelah sholat Ashar wanita berdoa dan berharap dimustajabkan. Demikian juga, orang yang terhalangi untuk shalat ashar di masjid seperti dengan sakit atau ada udzur lainnya.

Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjelaskan,

ظاهر الأحاديث الإطلاق ، وأن من دعا في وقت الاستجابة : يُرجى له أن يجاب في آخر ساعة من يوم الجمعة ، يُرجى له أن يجاب ، ولكن إذا كان ينتظر الصلاة في المسجد الذي يريد فيه صلاة المغرب : فهذا أحرى ؛ لأن النبي صلى الله عليه وسلم قال : (وَهُوَ قَائِمٌ يُصّلِّي) – رواه البخاري – ، والمنتظر في حكم المصلي ، فيكون في محل الصلاة أرجى لإجابته ، فالذي ينتظر الصلاة في حكم المصلين ، وإذا كان مريضاً وفعل في بيته ذلك : فلا بأس ، أو المرأة في بيتها كذلك تجلس تنتظر صلاة المغرب في مصلاها ، أو المريض في مصلاه ويدعو في عصر الجمعة يرجى له الإجابة ، هذا هو المشروع ، إذا أراد الدعاء يقصد المسجد الذي يريد فيه صلاة المغرب مبكراً فيجلس ينتظر الصلاة ، ويدعو

“Dzahir hadits adalah mutlak yaitu barangsiapa yang berdoa di waktu musjatab pada akhir hari Jumat (yaitu menjelang Magrib, karena akhir hari dalam hijriyah adalah Magrib). Diharapkan bisa dkabulkan, akan tetapi jika ia menunggu sholat di masjid tempat sholat Magrib, ini lebih hati-hati karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘ia menegakkan sholat’. Orang yang menunggu sebagaimana kedudukan orang yang sholat maka dalam keadaan sholat lebih diharapkan mustajab. Orang yang menunggu sholat sebagaimana orang sholat. Jika ia sakit bisa dilakukan di rumahnya , tidak mengapa. Atau wanita yang menunggu sholat Magrib di mushallanya (tempat shalat di rumah), atau yang sakit di mushallanya berdoa di waktu Ashar dan berharap mustajab. Jika ia ingin, menuju masjid tempat ia ingin sholat Magrib lebih awal, duduk menunggu sholat dan berdoa.” [ Majmu’ Fatawa bin Baz 30/270]. ***





Loading...