NEWS24.CO.ID - Meski mungkin kurang populer dibandingkan dengan sesama batik Jawa, tetapi batik Betawi hidup dan berkembang.
Seperti yang dilaporkan oleh tempo.co, mereka yang ingin tahu lebih banyak tentang hal itu mungkin bisa mengunjungi Desa Batik Terogong Betawi di Jl. Terogong III, Cilandak Barat, Jakarta Selatan.
Desa ini dihiasi dengan ornamen, dari papan penyambutan dengan nama desa, ikon Betawi sebagai mural di rumah-rumah penduduk, hingga papan yang bertuliskan, “Jika Anda tinggal di Betawi, kenakan batik Betawi”.
Daerah ini pernah dikenal sebagai salah satu pusat batik di Jakarta, yang penduduknya membuat batik untuk mencari nafkah. Sekarang, penduduknya saat ini mencoba untuk menghidupkan kembali batik tersebut.
Aryani Sitio adalah salah satu pengusaha batik di Terogong. Dengan kecintaannya terhadap batik, bersama saudara-saudaranya, Aryani belajar membuat batik tulis dan dicetak. Di halaman rumah mereka, mereka telah membuat batik sejak Agustus 2012 dengan nama Sanggar Batik Terogong.
Dari apa yang dulu menjadi sesuatu yang mereka lakukan setelah bekerja, bisnis telah berkembang dan mereka mempekerjakan puluhan pekerja yang berasal dari daerah tersebut. Tiga puluh batik cetak dan satu batik tulis tangan diproduksi setiap hari.
Batik Terogong memiliki merek dagang warna-warna cerah, seperti merah, kuning dan biru, dan motif yang mencakup ondel-ondel (stupa Betawi), Monumen Nasional dan tanaman mengkudu (Morinda citrifolia). Batik tersebut dijual mulai dari harga Rp 125.000.
NEWS24.CO.ID/RED