Friday, 26 Apr 2024

Kelompok Pembebasan Papua Berbicara Tentang Serangan Baru-baru ini terhadap Pos TNI

news24xx


Foto : TempoFoto : Tempo
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Juru bicara Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat dan Gerakan Papua Merdeka (OPM), Sebby Sambom, pada Jumat mengatakan siap menghadapi kemungkinan pembalasan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) setelah keduanya pihak lawan terlibat dalam baku tembak pada hari Kamis. 

Sebby mengaku mewakili masyarakat setempat yang merupakan pemilik sah tanah adat. 


Read More : Kodam l BB Bersama Artha Graha Peduli Aktifkan Kembali RSKI di Pulau Galang

Dalam wawancara dengan Tempo, Sembom menegaskan bahwa militer dan polisi Indonesia hanya ditempatkan di wilayah itu untuk meneror masyarakat adat Papua. 

“Mereka bahkan membunuh pemilik [tanah adat] yang merupakan orang asli Papua,” kata Sembom pada 28 Januari.

Dia berargumen bahwa adat setempat mendikte bahwa pencuri tidak memiliki dasar hukum dalam perang, yang tampaknya mengisyaratkan bahwa dia melihat penegak hukum dan militer Indonesia di Papua sebagai pencuri. 

“Kami percaya banyak pencuri yang akan binasa karena mereka tidak memiliki dasar hukum untuk berperang melawan orang Papua. Kami orang Papua adalah pemilik sah dari tanah kami,” tegas Sembom. 



Read More : Rupiah Pagi Ini Melemah Ke Level Rp 16 220

Bentrokan pada Kamis dini hari itu terjadi setelah kelompok pembebasan setempat menyerang seorang anggota TNI di pos TNI di Kodim YR 480/Sbh. Sebuah tindak lanjut terjadi lagi pada hari itu, yang mendorong militer untuk membalas serangan itu. 

Peristiwa ini menewaskan tiga orang prajurit TNI bernama Sersan 2 M. Rizal Maulana Arifin, Prajurit Tupel Alomoan Baraza, dan Prajurit Rahman Tomilawa. 

Juru bicara Kodam Cendrawasih Kolonel M Aqsha Erlangga mengatakan, belum ada instruksi dari Panglima TNI tentang tindakan lanjutan. Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman di DPR, Kamis, menyampaikan belasungkawa bagi prajurit yang tewas dalam serangan itu dan mengatakan bahwa tindakan lanjutan akan datang dari instruksi Panglima TNI. 





Loading...