Thursday, 26 Jun 2025

Profesor Sosiologi Menjelaskan Tentang Viralnya Tren Tanpa Anak di Kalangan Wanita

news24xx


Foto : TempoFoto : Tempo
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Tren tanpa anak atau keadaan menjadi childfree, telah menjadi topik yang populer dari diskusi di kalangan pengguna internet Indonesia, yang bertemu dengan polarisasi tanggapan pada umumnya internet forum.

Mengutip situs Unair News , profesor sosiologi Universitas Airlangga (Unair) Bagong Suryanto menulis tentang tren ini dan mengatakan bahwa wajar bagi perempuan untuk memilih untuk tidak memiliki anak, dan itu adalah perkembangan baru di masyarakat. 



Read More : Saksi-Saksi Yehuwa di Pekanbaru Riau Mengadakan Kegiatan Khusus Global untuk Membagikan Berita Harapan

"Namun, saya yakin bahwa pada titik tertentu dalam hidup mereka akan ada kerinduan untuk memiliki anak sendiri," tulisnya.

“Saya yakin kecenderungan tidak memiliki anak mewakili sebagian kecil masyarakat. Sebagai hak pribadi, pilihan itu adalah hak mereka dan masyarakat umum tidak perlu menanggapi keputusan mereka terlalu serius.”



Read More : Saksi-Saksi Yehuwa di Pekanbaru Riau Mengadakan Kegiatan Khusus Global untuk Membagikan Berita Harapan

Dalam tulisannya yang dimuat di news.unair.ac.id , ia mengingatkan bahwa salah satu aspek yang menentukan status dan keberadaan seorang perempuan adalah berapa banyak anak yang akan mereka lahirkan. Namun, di zaman modern ini, kata dia, keberhasilan perempuan tidak ditentukan oleh ranah domestik, melainkan karier, prestasi profesional, dan indikator baru lainnya. 

Dia percaya ada dua kemungkinan mengapa banyak wanita  lebih memilih keputusan hidup bebas anak: pertama adalah masalah usia, yang secara langsung berkaitan dengan kesiapan mereka dalam membesarkan anak, dan semangat mereka untuk mengejar karir profesional.





Loading...