Sandiaga Uno Dinilai Tidak Realistis dan Berhalusinasi, Ini Alasannya

NEWS24.CO.ID -  Janji-janji calon wakil Presiden (cawapres) dari nomor urut 02, Sandiaga Uno dinilai tidak realistis dan berhalusinasi oleh Tim Advokasi BPJS Watch.

Hal ini dikarenakan, Uno berjanji bisa 'mengobati' BPJS Kesehatan dari penyakit defisit keuangan dalam 200 hari pertama jika ia terpilih sebagai wakil presiden dalam Pemilu yang dilakukan pada April 2019 mendatang.

Koordinator Tim Advokasi BPJS Watch, Timboel Siregar mengatakan defisit keuangan BPJS Kesehatan disebabkan banyak faktor dan harus diselesaikan dengan solusi yang sistemik, terutama diselesaikan dalam waktu yang singkat.

"Persoalan defisit tidak dilakukan secara sistemik, hal ini tidak bisa diselesaikan dalam waktu yang singkat. Jadi kalau dibilang 200 hari saya sih nggak begitu yakin," kata Timboel.

Sejak 2014, Timboel menceritakan defisit keuangan BPJS Kesehatan disebabkan banyak hal, antara lain tunggakan iuran peserta, upcoding yang dilakukan rumah sakit, lambannya pemerintah daerah membayarkan kewajiban iuran.

Menurut Timboel, jika strategi cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno akan menyelesaikan persoalan BPJS Kesehatan yang begitu rumit selama 200 hari merupakan hal yang tidak realistis. Apalagi, lanjut dia, jika selama 200 hari diselesaikannya dengan cara menambal defisit menggunakan dana APBN. Maka cara tersebut hanya bersifat sementara, namun ke depannya tetap terjadi lagi.

NEWS24.CO.ID/RED/DEV