NEWS24.CO.ID -Sekolah Tinggi Ilmu Beruk (STIB) di Desa Apar, Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar) yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat. Mendapat apresiasi dari Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Abdul Halim Iskandar.
“Sangat bagus itu, saya kira ini merupakan terobosan yang luar biasa,” ujarnya ketika berkunjung ke Kota Pariaman, Jumat (24/7/2020).
Menurut Abdul Halim, untuk mencari pemanjat kelapa saat ini bukanlah hal yang mudah, itu butuh keahlian khusus.
Read More : AHY Terpilih Kembali Jadi Ketum Demokrat, Perkuat Jalinan dengan Prabowo
Apalagi, katanya, beruk atau kera ekor pendek itu bisa membedakan mana yang harus diperik dan mana yang tidak. “Saya tahu betul itu, di desa saya juga ada kelapa,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dikatakan Abdul halim, adanya sekolah beruk itu tidak hanya dapat dijadikan sebagai tempat melatih beruk. tapi, juga bisa dijadikan sebagai objek wisata yang akan menarik kunjungan wisatawan.
Ditegaskan Abdul Halim, dalam penggunaan dana desa, haruslah untuk hal-hal yang produktif, sehingga dana yang dikucurkan dapat digunakan untuk peningkatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa).
Read More : Jaksa Ungkap Skandal Korupsi PT. Pertamina, Dirut Kedua Ditetapkan Tersangka
Sementara itu, Wali Kota Pariaman, Genius Umar menyebutkan, di sekolah itu, beruk dilatih untuk memetik kelapa dan pengelolaanya dilakukan oleh BUMDes. “Monyet itu dapat membedakan kelapa yang tua dan yang muda,” ujarnya.
Bahkan, karena keunikannya, kata Genius, awal 2020 lalu STIB dikunjungi wisatawan mancanegera, yaitu bersal dari China dan masih banyak lagi wisatan lokal yang telah mengunjungi sekolah beruk tersebut. (Langgam.id)