NEWS24.CO.ID -RA Kartini dikenal sebagai pejuang emansipasi wanita, terutama dalam kesetaraan hak perempuan dan pendidikan.
Wanita yang lahir di Jepara, 21 April 1879 ini berasal dari keluarga priyayi atau bangsawan Jawa. Kartini kecil berbeda dengan anak-anak perempuan di kampungnya. Ia mendapatkan kesempatan sekolah bagus. Kartini menempuh pendidikan di ELS (Europese Lagere School) hingga usianya 12 tahun.
Tinggal di Jepara membuat Kartini merasa tidak begitu berkembang. Dengan fasilitas yang diberikan keluarga, ia mendapat banyak pengetahuan pendidikan dari buku-buku yang dibacanya.
Di usia 24 tahun, ia menikah dengan Bupati Rembang. Dan dengan fasilitas yang ada, ia mendirikan sekolah wanita di kompleks kantor Kabupaten Rembang.
Selain Kartini, Indonesia juga memiliki pejuang emansipasi wanita lainnya. Mereka terus memperjuangkan hak perempuan Indonesia. Siapa sajakah mereka?
Dewi Sartika
Dewi Sartika salah satu tokoh perintis pendidikan untuk kaum perempuan di Indonesia. Salah satu langkahnya dengan mendirikan 'Saloka Istri' atau sekolah khusus perempuan pada 1904. Tak hanya itu, perempuan kelahiran Bandung ini terus memberikan mengajarkan membaca dan menulis pada warga sekitar.
Cut Nyak Dhien
Cut Nyak Dhien lahir pada tahun 1848, jauh sebelum Kartini lahir. Ia dikenal sebagai pahlawan Indonesia yang turut andil memperjuangkan Indonesia mengusir penjajah. Ia tak segan turun ke medan perang dan mengangkat senjata.
Perempuan asal Aceh ini membuktikan bahwa kaum perempuan juga bisa turut serta berjuang melawan penjajahan. Emansipasi wanita sebenarnya sudah terlihat di jaman ini.
Hj Rangkayo Rasuna Said
Tokoh asal Sumatera Barat ini muncul di jaman pemerintahan Hindia Belanda. Ia pernah menduduki jabatan sebagai anggota DPR-RIS. Dan, sepanjang hidupnya ia terus berusaha memperjuangkan persamaan hak wanita dan pria.
Maria Walanda Maramis
Namanya memang tidak begitu dikenal. Namun Maria Walanda Maramis merupakan salah satu tokoh perempuan Indonesia yang sangat memperjuangkan hak perempuan untuk turut bersuara dan berpendapat saat di lembaga pemerintahan. Impiaan utama dari tokoh perempuan asal Sulawesi Utara ini adalah pemberdayaan perempuan baik dalam bidang pendidikan kesehatan dan politik.
Ternyata Indonesia memiliki pejuang emansipasi wanita selain Kartini, yang entah kenapa tidak dikenang segelintir wanita lainnya di Indonesia.