Monday, 29 Apr 2024

Nihao Ramadan 2024 Pendidikan Jadi Faktor Pesatnya Teknologi Di China

news24xx


Nihao Ramadan 2024 Pendidikan Jadi Faktor Pesatnya Teknologi Di ChinaNihao Ramadan 2024 Pendidikan Jadi Faktor Pesatnya Teknologi Di China
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Pengurus Muslimat Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Daerah Istimewa Yogyakarta Himayatul Ittihadiyah menyebut, China dengan segala sejarahnya sangat penting artinya di masa lalu dan memiliki satu posisi yang sangat luar biasa.

"Sehingga ada kalimat tuntutlah ilmu, walau ke negeri China. Ada yang mengatakan kalimat itu sebuah hadits tapi sebagian mengatakan itu bukan. Hadits atau bukan, namun kalimat itu sudah menjadi memori kultural bagi umat Islam," kata Himayatul membuka acara Roadshow Seminar Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU Tiongkok (red. China) di Convention Hall Lt.2 kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Selasa (26/3/2024).

Menanggapi hal tersebut, Wakil Rois Syuriah PCINU Tiongkok Budy Sugandi mengatakan, kalimat itu memang hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al Baihaqi dalam Syu'abul Iman Nomor 1612.

"Tentang mencari ilmu ke negeri China itu memang hadits. Buya Said Aqil Siradj juga pernah menyampaikan kala itu," ucap Budy.

Dikatakan, berdasarkan pengamatan dari berita-berita dan masyarakat, memang ada spirit yang imbang antara Pemerintah dalam menjalankan profesionalisme untuk memberikan kebijakan-kebijakan termasuk ketika bicara riset.

Baca juga : Dukung Safari Ramadhan BUMN, ASDP Bagikan 1.000 Paket Sembako Gratis Di Kupang

"Di China ada prioritas untuk berkolaborasi untuk melakukan semacam penta helix antara pemerintah, kampus dan masyarakat," ucap Budy.

Dalam hal ketekunan, lanjutnya, orang China patut diacungi jempol. Spirit kerjanya seperti tidak mengenal jam, itulah kenapa ketika ada investor dari China mereka lebih suka membawa orang-orang mereka sendiri karena mereka tahu bagaimana kerja mereka.

Senada hal itu, dosen Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga, Moh Khoerul Anwar, PhD menambahkan beberapa perbedaan China dan Indonesia.

"China dan Indonesia meskipun secara kultur sama budaya Timur tapi pola asuhnya berbeda, dan saya mengkaji tentang budaya itu. Antara pola satu yakni budaya itu berkaitan dengan pola kedua budaya," ucap Khoerul.

Orang China, lanjutnya, menganggap semakin tinggi pendidikan anaknya, semakin mampu menyekolahkan anaknya maka dia semakin sukses. Meskipun orangtuanya dari kalangan biasa, sopir dan ibu rumah tangga misalnya.

Baca juga : Usia Sewindu, Aruna Agresif Jadi Pionir Teknologi Seafood di Indonesia

"Mereka tetap akan menyekolahkan anak-anaknya setinggi mungkin artinya semakin tinggi pendidikan anak maka semakin hebat untuk ke depan karena China mengagung-agungkan pendidikan," papar Khoerul.

Sementara itu, dari data tahun 2019, ada setengah juta pelajar Indonesia yang menempuh pendidikan di China.

"Ada yang jalur mandiri, dan sebagian jalur beasiswa. Kebanyakan yang melalui jalur beasiswa itu memang untuk negara-negara berkembang seperti Indonesia," ucap Rois Syuriah PCINU China Ahmad Syaifuddin Zuhri.

Sehingga, strategi diplomasi China mengundang pelajar asing ke negaranya. Dan jika telah lulus justru mereka akan diarahkan untuk kembali ke negaranya masing-masing.

Di negara China, jumlah pelajar asing terbanyak yakni Korea, kemudian kedua ada Amerika Serikat, sedangkan Indonesia berada di peringkat ke tujuh.

Baca juga : PLN Berikan 1.000 Paket Sembako Murah ke Masyarakat Lombok Tengah

Dekan Fakultas Adab dan Budaya UIN Sunan Kalijaga Prof. Muhammad Wildan mengajak mahasiswanya untuk banyak belajar tentang China baik dari narasumber langsung maupun dari buku seperti Santri Indonesia di Tiongkok.

"Ini buku yang menarik, buat adik-adik mahasiswa yang mau menempuh pendidikan di sana jadi tahu kondisi sebenarnya, terutama yang muslim. Kalau kita nyaman, tentunya akan menjadikan semangat," ucap Prof. Wildan.

Roadshow Seminar dan Diskusi Buku “Santri Indonesia di Tiongkok” ini merupakan rangkaian kegiatan program tahunan Nihao Ramadan 2024 di 6 kota yakni Kendal, Banda Aceh, Pontianak, Yogyakarta, Indramayu, dan Mataram, yang diselenggarakan oleh PCINU Tiongkok dalam rangka menyemarakkan hari lahir ke 101 NU.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat NEWS24.CO.ID News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber : rm.id





Loading...