Saturday, 27 Apr 2024

Berakhirnya Masa Jabatan Anies Baswedan; Ridwan Kamil Kritik Ruang Terbuka Jakarta

news24xx


Berakhirnya Masa Jabatan Anies Baswedan; Ridwan Kamil Kritik Ruang Terbuka JakartaBerakhirnya Masa Jabatan Anies Baswedan; Ridwan Kamil Kritik Ruang Terbuka Jakarta
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan Jakarta membutuhkan lebih banyak ruang terbuka hijau. 

Sebuah kota, menurutnya, seharusnya tidak hanya berfungsi sebagai titik drop-off orang untuk bekerja. “Orang Jakarta terkadang terlalu berorientasi pada aktivitas di dalam ruangan. Ini kritik saya,” ujarnya di panggung Supermentor 27 pada Minggu, 2 Oktober 2022.

Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) menggelar Supermentor ke-27 yang fokus membahas acara perpisahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang masa jabatannya akan berakhir bulan ini. Acara berlangsung di Ballroom Djakarta Theater XXI, Jakarta Pusat.


Read More : Terima Aspirasi APLI Bamsoet Dorong Peningkatan Industri Penjualan Langsung

Selain Kamil, Anies dan Wali Kota Bogor Bima Arya hadir sebagai pembicara.

Kang Emil, panggilan akrab Kamil, berpendapat bahwa penyediaan ruang publik diperlukan bagi warga untuk berekspresi.

Terlepas dari status kekayaan mereka, orang dapat berkumpul di ruang demokrasi seperti itu.

Hal inilah yang menyulut Citayam Fashion Week di Dukuh Atas, Jakarta Pusat.



Read More : WWF Ke 10 PUPR Dorong Pemimpin Negara Dunia Komitmen Atasi Masalah Air

Dari fenomena tersebut, Kang Emil mengatakan, kota seharusnya tidak hanya dipersepsikan sebagai mesin ekonomi. “Makanya ruang luar harus didesain. Itu yang saya berikan inspirasi ke berbagai tempat, seperti Alun-Alun Kota Bogor dan lainnya,” imbuhnya.

Dia mengaku mendukung siapa pun yang akan menjadi calon presiden pada pemilihan umum 2024. “Kalau nasib ada di Pak Anies, kita dukung Pak Anies sebagai presiden,” ujarnya yang disusul tepuk tangan hadirin.

Gubernur Ridwan Kamil juga mengimbau semua pihak untuk mendukung setiap calon presiden dan melawan perpecahan karena perbedaan agama, partai, atau pilihan presiden. ***





Loading...