Saturday, 02 Aug 2025

Berusaha Bangkit, Toko dan Hotel yang Selamat Dari Terjangan Tsunami Kembali Beroperasi

news24xx


Foto : InternetFoto : Internet
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Maisah yang berusia enam puluh lima tahun duduk di sebuah bangku di depan warungnya di dekat Jl. Raya Karang Bolong di Kampung Sambolo dekat pantai Carita di Pandeglang, Banten, tiga hari setelah tsunami melanda Banten dan Lampung, sementara semua tetangganya pergi ke tempat penampungan sementara jauh dari pantai.

Sambolo adalah salah satu daerah yang paling terkena dampak tsunami, di mana sebagian besar bangunannya rusak dan belasan orang tewas. Maisah adalah satu di antara beberapa pemilik rumah yang beruntung bisa selamat dari tsunami yang terjadi pada Sabtu, 22 Desember 2018.

“Lihat tempat ini. Saya harus membuka warung saya. Kalau tidak, di mana pejalan kaki akan menemukan tempat untuk membeli makanan atau minuman? ”katanya seperti dikutip dari The Jakarta Post.

Ditanya apakah dia khawatir akan terjadi tsunami lagi, Masiah mengatakan dia mengandalkan keyakinannya bahwa Tuhan akan melindunginya.

Sekitar 1 kilometer dari kiosnya, beberapa hotel masih buka meskipun ada kerusakan yang disebabkan oleh tsunami pada Sabtu malam. Salah satunya adalah Sunset View Hotel. Resepsionis hotel Sunset View, Ugi, mengatakan bila pemilik hotel bersikeras agar tempat itu tetap terbuka.

“[Pemilik hotel] mengatakan pasti ada beberapa orang yang mencari perlindungan bahkan setelah tsunami. Dan memang benar, sebagian besar tamu kami saat ini adalah petugas polisi dan anggota tim penyelamat yang merupakan bagian dari upaya bantuan tsunami, "jelasnya.

Tsunami yang dipicu oleh gunung berapi Anak Krakatau di Selat Sunda melanda wilayah pesisir Lampung dan Banten, menewaskan 430 orang, dengan lebih dari 1.400 orang terluka dan sedikitnya 154 masih hilang.

Beberapa hotel di sepanjang Jl. Raya Karang Bolong memasang rambu-rambu di depan gedung mereka, menawarkan diskon atau bahkan akomodasi gratis bagi para sukarelawan tsunami yang membawa bantuan kepada penduduk.

Di seberang Sunset View Hotel adalah pantai Carita Seapark, yang dioperasikan oleh Perhutani. Anggota staf Perhutani yang masih datang ke kantor mereka mengatakan pantai itu terbuka seperti biasa. Daerah itu aman dari tsunami karena ada tembok laut di dekat pantai terdekat.

“Biasanya, setidaknya 1.000 wisatawan datang ke pantai ini selama liburan akhir tahun. Tetapi sejak tsunami melanda, kami tidak menerima pengunjung, ”kata salah satu anggota staf bernama Bukhori pada Hari Natal.

"Kami percaya bahwa cepat atau lambat orang akan datang ke pantai lagi," tambahnya.

Sementara para korban berusaha untuk mengatasi kerusakan dan cedera setelah bencana, wisatawan lokal dari kabupaten tetangga datang untuk menyaksikan kondisi pantai yang hancur selepas terjangan tsunami tersebut. Situs wisata yang rusak tersevyt rupanya telah menarik wisatawan yang datang untuk keperluan lain.

Seorang warga Serang datang membawa suaminya, dua anak dan adik perempuan bersama anak-anaknya untuk mengunjungi Pondok Mutiara Carita. "Saya ingin anak-anak saya melihat kehancuran dan bersyukur atas apa yang mereka miliki saat ini," katanya.

Mengenakan jilbab kuning cerah dan blus serta lipstik merah, dia berjalan di atas reruntuhan pondok yang hancur sambil memegang teleponnya di depan wajahnya, mengaktifkan kamera depan dan kemudian berbicara. Dia mengambil sejumlah swafoto yang tak terhitung jumlahnya dengan gawai miliknya, masuk ke mobil dan kemudian pergi.

 

 

 

NEWS24.CO.ID/RED/DEV





Loading...