Pemerintah Wacanakan Kenaikan Harga BBM Bersubsidi

NEWS24.CO.ID - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan pemerintah  belum memutuskan menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi karena masih memantau fluktuasi harga minyak dunia.

“ Harga BBM fluktuatif. Kita menghadapi ketidakpastian yang luar biasa. Lihat saja nanti,” kata Suahasil kepada Tempo di Gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta Pusat, Senin, 15 Agustus 2022.

Suahasil mengatakan pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk subsidi dan kompensasi BBM tahun ini sebesar Rp502 triliun.

Anggaran membengkak dari awal Rp170 triliun.

Read More : Investor Wait And See Rupiah Melemah Tipis Ke Rp 16 246

Kenaikan anggaran tersebut telah disetujui oleh Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Pemerintah, tegas dia, berkomitmen menjaga anggaran dalam koridor yang telah ditetapkan.

Namun, pemerintah akan melakukan analisis lebih lanjut untuk membuat kebijakan jika kebutuhan subsidi BBM kembali melonjak. Apalagi, para ekonom memperkirakan subsidi BBM tahun ini bisa mencapai Rp 600 triliun jika penyalurannya tidak dibatasi.

“Anggaran negara memiliki koridor untuk dialokasikan. Nanti kita analisa harganya. Kebijakannya akan disesuaikan,” kata Suahasil.

Ia menambahkan, pemerintah berupaya meningkatkan subsidi dan kompensasi bahan bakar minyak untuk menahan fluktuasi harga barang di dalam negeri.

Read More : Askrindo Syariah Dukung Pemberdayaan Wanita Lewat Kewirausahaan UMKM

Dia tidak memungkiri, kenaikan harga energi berdampak pada sejumlah kegiatan usaha, termasuk proyek konstruksi.

Namun dia memastikan proyek-proyek besar pemerintah, terutama proyek strategis negara, tidak akan mandek.

Kuota BBM bersubsidi diprediksi akan terlampaui mengingat konsumsi BBM Pertalite hingga Juli 2022 mencapai 16,8 juta kiloliter atau 73,04 persen dari kuota yang ditetapkan 23 juta kiloliter. Sisa kuota 6,2 juta kiloliter diharapkan habis pada Oktober.