NEWS24.CO.ID - Perwakilan Ikatan Pedagang Pasar Tradisional Indonesia (IKAPPI) pada Jumat mengatakan dibukanya kembali ekspor CPO dan minyak goreng menunjukkan ketidaksiapan menteri negara dalam membuat regulasi dan mencapai tujuan regulasi.
Sekretaris IKAPPI Reynaldi Sarijowan dalam keterangan tertulis pada 20 Mei mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap sejumlah menteri negara yang dinilai gagal menjalankan amanat Presiden Joko Widodo.
Read More : Cara Budidaya Lobster Air Tawar di Lahan Terbatas, Mulai dari Pembenihan hingga Panen
“Kami kecewa dengan Menko Perekonomian, Menteri Perindustrian, dan Menteri Perdagangan karena tidak dapat memenuhi instruksi Presiden,” tulis Reynaldi pada 20 Mei.
Dia mengingat instruksi Presiden Jokowi tentang plafon atas minyak goreng dan pasokan yang cukup di pasar gagal direalisasikan. Reynaldi menilai ekspor seharusnya tetap terbuka untuk membantu menghasilkan pendapatan bagi negara, tetapi pada saat yang sama, pasokan dalam negeri juga harus dipenuhi.
Read More : Kemenperin Sebut Industri Makanan dan Minuman di Indonesia Tengah Memasuki Masa Krisis
“Presiden ingin melihat pagu harga tertinggi diberlakukan di pasar tradisional dan juga ingin melihat pasokan yang cukup tersedia. Namun faktanya, kami belum bisa mendapatkan pasokan minyak goreng curah yang cukup di pasar tradisional,” kata Reynaldi.