NEWS24.CO.ID - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam kunjungannya ke Amerika Serikat, Kamis, bertemu dengan CEO Air Products & Chemicals Seifi Ghasemi yang merupakan tindak lanjut dari penandatanganan MoU investasi di bidang gasifikasi batubara dan turunannya. di Indonesia senilai $15 miliar atau sekitar Rp219,5 triliun. Pertemuan berlangsung di Hotel Ritz Carlton di Washington DC
“Saya melakukan groundbreaking industri hilir coal to dimethyl ether (DME) di Bukit Asam. Saya berharap rencana investasi itu bisa segera ditindaklanjuti,” kata Presiden, 12 Mei, dilansir Antaranews.
Read More : AHY Terpilih Kembali Jadi Ketum Demokrat, Perkuat Jalinan dengan Prabowo
Menteri Investasi Bahlil Lahadia mengatakan Air Products telah merealisasikan investasi tahap pertama senilai US$7 miliar dalam bentuk proyek methanol DME yang berlokasi di Balongan.
Air Products juga berencana membangun industri methanol di Cepu. Perusahaan akan merealisasikan investasi untuk proyek hidrogen lainnya dengan memanfaatkan bendungan yang ada di Indonesia.
Read More : Jaksa Ungkap Skandal Korupsi PT. Pertamina, Dirut Kedua Ditetapkan Tersangka
“Sekarang tugas yang tinggal pemerintah Indonesia adalah segera mengeksekusinya. Karena uangnya sudah ada, proyeknya sudah ada,” kata Bahlil.
Menteri Bahlil mengatakan Air Products berencana membangun industri hilir di departemen petrokimia. “Saya mungkin berpendapat bahwa pertemuan hari ini antara Presiden dan Seifi menunjukkan bahwa investasi di Indonesia tidak didominasi oleh negara tertentu dan sudah menyebar secara merata,” katanya.
Air Products & Chemicals adalah perusahaan pemrosesan gas dan kimia AS yang didirikan pada tahun 1940.