NEWS24.CO.ID - PT Industri Jamu dan Pharmaceuticals Sido Muncul Tbk membukukan pendapatan Rp 3,33 triliun pada 2020. Pendapatan ini dicapai sebagai dampak positif pandemi COVID-19. Bagaimana sejarah PT Sido Muncul, perusahaan milik konglomerat Irwan Hidayat?
Sejarah Sido Muncul sebagai pemain dalam industri jamu yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan dimulai dengan bisnis susu terbesar di Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah. Usaha tersebut diprakarsai oleh sepasang suami istri, Siem Thian Hie dan Rakhmat Sulistio.
Di sinilah sejarah Sido Muncul dimulai. Pada tahun 1930, pasangan ini membuka toko roti dengan nama Roti Muncul.
Read More : AHY Terpilih Kembali Jadi Ketum Demokrat, Perkuat Jalinan dengan Prabowo
Di tahun yang sama, Rakhmat Sulistio mulai meracik jamu untuk masuk angin. Ramuan jamu tersebut kini lebih dikenal dengan nama Tolak Angin, produk populer di bawah Sido Muncul.
Berbekal kepiawaian Rakhmat Sulistio (Go Djing Nio) dalam mengolah jamu dan rempah, keduanya memutuskan untuk membuka usaha jamu di Yogyakarta pada tahun 1935. Lima tahun kemudian, tepatnya tahun 1940, Tolak Angin berupa godaan mulai dipasarkan.
Pada tahun 1951, Siem Thian Hie dan Rakhmat Sulistio mendirikan perusahaan CV sederhana bernama Sido Muncul. Sido Muncul adalah nama populer untuk anak Perempuan? Mengutip situs resmi perusahaan, Sido Muncul memiliki arti "Mimpi yang Terwujud".
Perusahaan berdiri di Jalan Mlaten Trenggulun, Semarang, Jawa Tengah. Perkembangan bisnis Sido Muncul terus berkembang, hingga tahun 1975 dibentuklah Perseroan Terbatas dengan nama PT Industri Jamu dan Pharmaceuticals Sido Muncul.
Era modern
Meski Siem Thiam Hie yang lahir 28 Januari 1897 meninggal pada 12 April 1976 dan istrinya, Rakhmat Sulistio, lahir 13 Agustus 1897, yang juga meninggal pada 14 Februari 1983, kebesaran Sidomuncul terus maju.
Sido Muncul memasuki era modern pada tahun 1997. Tahun itu Sido Muncul membangun pabrik jamu modern seluas 30 hektar di Klepu, Kecamatan Bergas, Ungaran. Sri Sultan Hamengku Buwono X menandai pembangunan pabrik sedang dalam tahap groundbreaking pada 21 Agustus 1997.
11 November 2000, Sido Muncul meresmikan pabrik baru. Pelantikan dilakukan oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia Achmad Sujudi.
Pada saat yang sama, Sido Muncul juga mendapatkan dua sertifikat yang sejalan dengan perusahaan farmasi Sido Muncul: sertifikat Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).
Read More : Jaksa Ungkap Skandal Korupsi PT. Pertamina, Dirut Kedua Ditetapkan Tersangka
Muncul Produk Sido
Pada tahun 2004 Sido Muncul mengembangkan produknya. Pada tahun itu mereka membuat lebih dari 250 jenis produk.
Selain Menolak Angin, Sido Muncul melahirkan produk unggulan lainnya yaitu Tolak Linu Panggul, Kuku Bima Energi, Alang Sari Plus, Kopi Jahe Sido Muncul, Kopi Ginseng Kuku Bima, Susu Jahe, Jamu Lengkap, dan Kunyit Asam.
Pada tahun 2013, Sido Muncul mengembangkan usahanya. Pada tahun tersebut, tercatat perusahaan memiliki 109 distributor yang tersebar di seluruh Indonesia. Distribusi Sido Muncul tidak terbatas di negara ini. Perusahaan juga mengekspor produknya ke sejumlah negara di Asia Tenggara.
Pada 18 Desember 2013, Sido Muncul resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten "SIDO".
Melompat ke tahun 2019, 274 produk Sido Muncul sudah mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sertifikat 6 Maret terbagi menjadi empat jenis produk, yaitu jamu, bahan suplemen dan suplemen, bahan minuman dan minuman, serta permen.