Tuesday, 30 Apr 2024

Maksi Beri Tips Atasi Penyakit Busuk Pangkal Batang Kelapa Sawit

news24xx


Maksi Beri Tips Atasi Penyakit Busuk Pangkal Batang Kelapa SawitMaksi Beri Tips Atasi Penyakit Busuk Pangkal Batang Kelapa Sawit
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bersama Dinas Pertanian Kabupaten Siak menggelar kegiatan Safari Ganoderma 2 di Banjar Seminai, Desa Dayun Kabupaten Siak, Riau.

Kegiatan yang telah berlangsung selama dua hari, 30 dan 31 Mei ini dihadiri 50 peserta perwakilan kelompok tani, KUD petani kelapa sawit dan penyuluh. Keberlangsungan kegiatan juga dibantu Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspekpir).

Ketua Umum Masyarakat Perkelapa Sawitan Indonesia (Maksi) Darmono Taniwiryono menjelaskan Ganoderma merupakan patogen penyakit busuk pangkal batang kelapa sawit.

Gejala yang ditunjukkan berupa terbentuknya dua atau lebih daun tombak, yaitu daun-daun baru yang tidak berhasil membuka.

"Pertumbuhan daun yang berhasil membuka melambat dan cenderung pucat. Pada tingkat infeksi yang lebih lanjut pelepah-pelepah daun patah, tetap menggantung kemudian kering. Biasanya dibarengi dengan terbentuknya tubuh buah Ganoderma di pangkal batang kelapa sawit. Namun ketika gejala dan tanda serangan terlihat, seperti yang telah diuraikan, tanaman kelapa sawit sudah tidak dapat dipulihkan kembali dan dapat dipastikan akan roboh," kata Darmono, dalam keterangannya, Jumat (2/6).

Baca juga : Bamsoet Minta Pemerintah Tindak Tegas Pelaku Perdagangan Orang

Menurutnya, penularan penyakit yang paling efektif yakni melalui kontak akar di dalam tanah. Kondisi yang demikian mempersulit untuk dilakukan deteksi dini serangan Ganoderma.

Darmono menyarankan agar petani dan pelaku usaha sawit lainnya untuk melakukan tindakan sesegera mungkin setelah terlihat adanya daun tombak.

"Tindakan yang dimaksud mencakup dua hal. Tindakan pertama adalah dengan cara membuat parit isolasi sedalam minimal 20 centimeter melingkar sepanjang tepi piringan. Ke dalam lubang dimasukkan campuran pupuk organik dan produk Trichoderma yang sudah teruji bagus dalam pengendalian berbagai penyakit tanaman. Pupuk organik yang bagus digunakan adalah frash maggots BSF," ungkap dia.

Dia bilang, tindakan pembuatan lubang melingkar sepanjang piringan pada dasarnya adalah melakukan tindakan root pruning. Tujuannya agar terjadi peremajaan akar dengan membentuk banyak akar rambut baru, ketika terekspose dengan pupuk organik.

"Penerapan teknik ini telah terbukti efektif di beberapa lokasi, mampu menyehatkan tanaman yang pada akhir gilirannya diharapkan tanaman menjadi tahan terhadap serangan Ganoderma," sambungnya.

Baca juga : Pengusaha Asal Minang Kunjungi Sekolah Tertua

Tindakan kedua, terang Darmono adalah dengan melakukan bio mounding. Yaitu menimbun pangkal batang yang terserang dengan tandan kosong kelapa sawit setinggi terjadinya pembusukan atau terbentuknya tubuh buah.

"Biofungisida Greemi-G dengan bahan aktif Trichoderma spp. yang sudah terbukti efektif mengendalikan Ganoderma ditaburkan lapis demi lapis pada timbunan tandan kosong tersebut," ungkap Darmono.

Tujuan dilakukan tindakan ini, diungkapkannya, adalah untuk mencegah pembentukan tubuh buah lebih lanjut dan mencegah terjadinya penularan melalui spora.

Di samping itu juga agar agensia hayati Trichoderma dapat lebih efektif merasuk ke dalam jaringan tanaman kelapa sawit yang membusuk.

"Selama 20 hari pertama pembumbunan dengan tandan kosong diharapkan terjadi infestasi Oryctes. Oryctes diharapkan dapat membantu menghancurkan dinding-dinding pertahanan Ganoderma di dalam jaringan tanaman yang membusuk akibat serangan Ganoderma," jelas Darmono.

Baca juga : Tersangka Baru Ditangkap Di Bandara Yogyakarta...

Guna mencegah Oryctes bermetamorfosa menjadi kumbang tanduk dan menyebar. Maka pada hari ke 21 bumbunan tandan kosong ditutupi dengan jaring agar Oryctes tidak terlepas dan menjadi mati terserang oleh entomopatogen Metarhizium anisopliae, yang selama ini dikenal sebagai Metaribb.

"Teknologi mounding atau pembumbunan ini sebenarnya sudah banyak dilakukan. Namun biasanya hanya dilakukan dengan menggunakan tanah. Melalui penerapan dua pendekatan ini diharapkan petani dan pelaku usaha dapat lebih bergairah mengusahakan kebunnya," tutup Darmono. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat NEWS24.CO.ID News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber : rm.id





Loading...