Friday, 26 Apr 2024

Eijkman Temukan Varian Delta Plus Covid-19 di Indonesia

news24xx


Foto : AntaraNewsFoto : AntaraNews
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Direktur Eijkman Institute for Molecular Biology, Amin Subandrio mengatakan, varian Covid-19 Delta Plus (B.1.617.2.1 atau AY.1) sudah ada di Indonesia sejak tiga pekan lalu. Varian yang lebih berbahaya tersebut ditemukan di Jambi dan Mamuju, seperti dikutip Kompas, 28 Juli.

Kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Soumya Swaminathan, mengatakan varian tersebut berpotensi resisten terhadap obat yang menyelamatkan jiwa.


Read More : Kodam l BB Bersama Artha Graha Peduli Aktifkan Kembali RSKI di Pulau Galang

Gejalanya antara lain batuk, diare, demam, sakit kepala, ruam kulit, perubahan warna pada jari tangan dan kaki, nyeri dada, sesak napas, sakit perut, mual, dan kehilangan nafsu makan.

Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Intan Fauzi mendesak pemerintah mengambil langkah mitigasi dini menyusul temuan varian Delta Plus.

Pemerintah juga diharapkan memperkuat upaya untuk mengetahui penyebaran mutasi Sars-Cov-2 melalui Whole Genome Sequencing (WGS) di Nusantara. Hal ini, menurutnya, menjadi dasar dalam membuat kebijakan kesehatan untuk menahan pandemi.



Read More : Rupiah Pagi Ini Melemah Ke Level Rp 16 220

“WGS sebagai data keseluruhan sangat penting untuk penanganan pandemi, apalagi dengan penambahan kasus positif dan kematian per hari, serta pengadaan merek vaksin Covid-19 yang akan digunakan,” kata Intan dalam keterangannya, Rabu, 28 Juli. 2021.





Loading...