Saturday, 20 Apr 2024

Platform PetaBencana.id dari BNPB, Warga Dapat Turut Serta Berpartisipasi Sajikan Informasi

news24xx


BNPB dan Yayasan Peta Bencana telah meluncurkan platform baru yaitu PetaBencana.id. /Dok.BNPBBNPB dan Yayasan Peta Bencana telah meluncurkan platform baru yaitu PetaBencana.id. /Dok.BNPB
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berkolaborasi dengan Yayasan Peta Bencana telah meluncurkan platform baru yaitu PetaBencana.id berskala nasional.

Peluncuran PetaBencana.id ini juga turut didukung oleh PLN dan BRI dalam mewujudkan kegiatan nasional kesiapsiagaan.

Hal ini juga menandai dimulainya Kompertisi #112Challenge. Kepala BNPB Doni Monardo pun turut membuka acara tersebut di Ruang Serba Guna Sutopo Purwo Nugroho, Graha BNPB pada Selasa, 11 Februari 2020 kemarin

Lebih dari 125 organisasi di 56 kabupaten dan kota serta 17 provinsi di Indonesia turut berpartisipasi dalam acara berskala nasional ini

Dengan platform bari ini, warga bisa  turut serta melakukan simulasi pelaporan banjir dan pembagian informasi real-time melalui PetaBencana.id yang menggunakan mitra data dari MapBox, Twitter, dan Qlue.

Nashin Mahtani, selaku Direktur PetaBencana.id, dalam informasi yang diterima news24.co.id, menyampaikan bahwa PetaBencana.id ini merupakan platform yang terbuka serta gratis.

"Ini dapat memudahkan menyediakan informasi bencana real-time dan komunikasi transparan antara warga dan lembaga pemerintah. Diharapkan ini dapat untuk mengurangi risiko dan mempercepat waktu tanggap darurat," jelas dia.

Transparasi platform ini juga menyediakan akses untuk informasi darurat yang dibutuhkan untuk membuat keputusan bagi warga, organisasi komunitas, lembaga kemanusiaan, dan lembaga pemerintah. Sehingga dapat berkolaborasi dan merespon dengan siaga saat terjadi bencana di wilayah Indonesia.

"Ke depannya, PetaBencana.id akan mengembangkan mekanismenya dalam menyebarkan laporan bencana. Hal ini termasuk menyertakan laporan bencana lain, termasuk gunung api, gempa bumi, angin kencang, serta kebakaran hutan dan lahan," pungkasnya.

 





Loading...