Monday, 29 Apr 2024

Gugus Tugas Serukan Kewaspadaan Cegah Gelombang Ketiga COVID-19

news24xx


Foto : TempoFoto : Tempo
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan Indonesia perlu meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah terjadinya gelombang ketiga infeksi COVID-19 seperti yang terjadi di berbagai negara. Ia mengatakan penting untuk belajar dari pengalaman masa lalu terkait pola meroketnya kasus di Indonesia yang lebih lambat dari kenaikan kasus global.

“Dalam pola gelombang kedua, ada kesenjangan tiga bulan. Kita perlu mengantisipasi [gelombang ketiga] mengingat dalam tiga bulan ke depan kita akan memasuki masa libur Natal dan Tahun Baru 2022,” kata Wiku dalam keterangan tertulis, Rabu, 22 September.


Read More : Eksplorasi Minat Dan Hobi Pemuda Kemenpora Gelar Pesta Prestasi 2024

Indonesia mengalami dua kali lonjakan infeksi virus pada Januari dan Juli 2021 yang disebabkan oleh faktor internal, bukan peningkatan kasus global atau kasus dari negara lain, kata Wiku.

Faktor internal antara lain adalah tingginya mobilitas masyarakat dan aktivitas sosial masyarakat yang terjadi seiring dengan musim mudik Idul Fitri serta masih lalainya masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan. Gelombang pertama pada Januari 2021 dikatakan sebagai imbas dari libur Natal dan Tahun Baru.

Wiku mengatakan Indonesia saat ini melihat tren peningkatan kasus positif. Infeksi harian saat ini mencapai 1.000 dan kasus aktif turun menjadi 1 persen, diikuti oleh tingkat pemulihan yang melebihi 95 persen dan tingkat positif 2,48 persen.



Read More : Sukses Jalani Debut Piala Thomas PBSI Sanjung Alwi Farhan

“Tetapi penting untuk dipahami bahwa perbaikan tidak boleh membuat kita lengah. Karena jika kita amati [tren COVID-19] di beberapa negara lain yang mencatat kasus aktif di bawah 1 persen,  baru - baru ini mengalami lonjakan kasus, ”tegasnya.

Atas dasar itu, Indonesia harus lebih waspada karena mobilitas masyarakat yang tinggi dan kelalaian masyarakat terhadap protokol kesehatan dinilai menjadi penyumbang terbesar lonjakan kasus tersebut.

“Terlepas dari adanya mutasi virus, cara terbaik untuk menjaga tren penurunan  kasus COVID-19 selama mungkin adalah dengan mematuhi protokol kesehatan,” tegas Wiku.





Loading...