Friday, 26 Apr 2024

Ini Yang Disinggung Massa Aksi 212 Saat Lakukan Orasi di Jakarta

news24xx


Massa aksi 212.Massa aksi 212.
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.IDJAKARTA - Massa yang berasal dari berbagai berbagai ormas Islam, yakni Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, dan Persaudaraan Alumni 212 telah menggelar aksi pada Jumat, 21 Februari 2020.

Aksi tersebut dilakukan di depan Istana Negara dan sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha, akan tetapi Presiden Jokowi tidak berada ditempat. Jokowi tengah berada di Riau untuk melakukan kunjungan kerjanya.

Dari informasi yang dirangkum news24.co.id, massa menuntut pertanggungjawaban sejumlah kasus korupsi yang terjadi di Tanah Air. 

Dalam aksi kali ini, mereka mengusung tema 'Berantas Mega Korupsi Selamatkan NKRI'. Mereka menuntut penyelesaian sejumlah kasus korupsi, yang hingga kini tidak jelas penanganannya.

Berbagai kasus korupsi itu antara lain adalah kasus PT Jiwasraya yang merugikan Rp13 triliun, kasus PT Asabri dengan kerugian Rp10 triliun, kasus Honggo Wendratmo, Direktur PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) dengan kerugian negara mencapai Rp35 triliun, serta kasus skandal KPU-Harun Masiku.

Massa juga kembali menuntut Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Ini disebabkan Ahok terpilih sebagai Komisaris PT Pertamina, dan diminta untuk mundur. 

"Ahok, kita minta dalam waktu 1 bulan mundur dari komisaris Pertamina," ujar salah satu orator dari atas mobil komando. 

Massa tidak rela, Pertamina yang merupakan perusahaan milik BUMN dipimpin oleh orang yang merupakan mantan narapidana kasus penistaan agama. "Kami tidak rela Ahok menjadi komisaris utama Pertamina," kata orator.

Dikutip, salah satu alasan meminta Ahok mundur adalah juga karena diduga melakukan tindak pidana korupsi saat menjadi kepala daerah dan belum terselesaikan.

"Ahok sudah sesumbar merasa paling bersih. Dia melakukan korupsi di Jakarta waktu jadi gubernur dan wakil gubernur. Kita punya bukti bukti persidangan," kata orator.

Massa meminta KPK untuk membuka kembali dan memeriksa Ahok atas dugaan korupsi yang hilang begitu saja pada waktu lalu.

Dengan rasa kecewa dan tertib, massa akhirnya membubarkan diri sebelum pukul 18.00 Wib.





Loading...