Saturday, 27 Apr 2024

Perayaan Kemenangan Prabowo Dianggap Menyakiti Aksi Bela Islam 212

news24xx


Foto : InternetFoto : Internet
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Mantan koordinator aktivis 212, Kapitra Ampera meminta politik elit untuk tidak membahayakan perjuangan para peserta 'Aksi Bela Islam 212'  kembali pada tahun 2016, dengan tidak mengorganisir perayaan kemenangan Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden 2019 Pemilihan di bawah spanduk Gerakan 212.

"Aksi 212 selalu diseret-seret. Aksi 212 tidak memilih Prabowo-Sandi. Itu disatukan dalam kepentingan agama yang disebut Undang-Undang untuk Membela Islam," kata Kapitra, Kamis, 18 April.

Aksi Bela Islam diadakan pada 14 Oktober 2016, dan berlanjut hingga 4 November 2016, dan 2 Desember 2016, untuk memprotes gubernur Jakarta saat itu, Basuki T. Purnama (BTP atau Ahok). Ahok dituduh melakukan penistaan ​​agama.

Kapitra memprotes perayaan kemenangan calon presiden nomor 02 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, malam ini, 19 April, saat menyeret label 212. Politisi PDIP meminta untuk tidak menyeret Aksi 212 dalam urusan politik yang tampaknya mendukung pelindung kepala Gerindra.

Dia berpendapat bahwa Aksi 212 bukanlah sebuah lembaga atau lembaga tetapi tindakan untuk mendukung kepentingan agama masa lalu. Apalagi, Kapitra mengklaim, sekitar 5.000 peserta 'Aksi Bela Islam' pada 2016, mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Mantan pengacara pemimpin FPI Rizieq Shihab memandang bahwa perayaan yang diselenggarakan oleh Alumni Aksi 212 Bola Jalan tidak boleh diadakan karena mendahului penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan bertentangan dengan takdir Tuhan.

Poster acara tersebut diedarkan di media sosial. Disebutkan bahwa penyelenggara acara adalah Alumni 212, GNPF Ulama, FPI, dan tim sukarelawan Prabowo-Sandi. Acara ini dijadwalkan akan dimulai sekitar pukul 19:30 di Monas setelah sholat Isha.

 

 

 

 

NEWS24.CO.ID/RED/DEV





Loading...