Thursday, 18 Apr 2024

Meski Zona Hijau dan Dapat Izin, DPRD Rohil Minta Kegiatan Tatap Muka di Sekolah Ditunda

news24xx


Ketua DPRD Rohil, MastonKetua DPRD Rohil, Maston
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID, Rokan Hilir - Ketua DPRD Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Maston meminta kepada pemerintah daerah Rohil untuk bersabar dalam menerapkan new normal di sekolah, meskipun Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) berstatus zona hijau.

"Pemerintah harap bersabar dan menunda pelaksanaan new normal di sekolah hingga waktu yang ditentukan nantinya. Bersabarlah hingga tahun 2021. Kita lihat perkembangan covid-19 hingga Desember 2020 ini," kata Maston.

"Apa lagi saat ini, daerah tengah bersiap melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah. Maka fokus dulu pada Pilkada. Biarlah satu-satu. Kalau semua mau diborong, kadisnya saja mungkin tidak sanggup. Kondisi ini juga kita takutkan," tambah Maston.

Ketua Komisi B Bidang Keuangan dan Anggaran DPRD Rohil Budi Santoso, juga berpendapat sama dengan ketua DPRD Rohil.

"Bukan Indonesia saja yang kewalahan mengatasinya. Negara maju di luar sana juga kewalahan. Lebih bagus ditunda saja pelaksanaan new normal di sekolah. Meskipun pusat memberi izin," kata Budi Santoso.

Disampaikan Budi Santoso, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) hendaknya lebih menggiatkan pembelajaran secara online, dan melakukan pengawasan pada pelaksanaan belajar di rumah.

"Kepada Dinas Pendidikan jalankan sistim pembelajaran online itu, dan lakukan pengawasan pembelajaran di rumah. Nah itu yang seharusnya dilakukan Disdik itu," ucap Budi Santoso.

Politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) Rohil ini juga meminta kepada Pemkab Rohil untuk tegas menetapkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka pada masa new normal untuk seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Rohil.

"Pemerintah harus tegaskan, tatap muka jangan dulu untuk seluruh sekolah. Nanti kita serba sulit. Kita juga sudah banyak keluaran biaya untuk penangan Covid-19 ini. Sudah berapa miliar itu. Begitu di (daerah) sana sudah stop, kita disini terjangkit. Bagai mana? Kan berbahaya," tandas Budi Santoso. ***





Loading...