Saturday, 20 Apr 2024

Ratusan Petani Lintasi Daerah Rohil Jalan Kaki Menuju istana Negara Cari Keadilan

news24xx


Ratusan petani lakukan aksi jalan kaki menuju istana negara. /IstRatusan petani lakukan aksi jalan kaki menuju istana negara. /Ist
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID, ROKAN HILIR - Ratusan petani berjalan kaki menuju Istana Negara mencari keadlan. Ada sekitar 170 petani pada hari ini, Jumat (10/7/2002) melintasi Cempedak Rahuk Tanah Putih Rohil - Riau

Petani-petani itu diketahui berasal dari Sumatera Utara. Mereka beriringan berjalan kaki dengan berpenampilan petani. Mereka dominasi memakai baju merah dan masing-masing melekatkan spanduk di badannya. Dan ada juga yang membawa spanduk besar.

Spanduk besar itu bertukiskan: 
"SERIKAT PETANI SIMALINGKAR SPSB BERSATU DAN SERIKAT PETANI MENCIRIM BERSATU STMB JALAN KAKI UNTUK MENJEMPUT KEADILAN KEPADA PRESIDEN JOKOWI"

Salah seorang pelaku aksi bernama Sulaeman Wardana menyebutkan bahwa mereka akan menuju Istana Negara untuk mencari keadilan.

"Kami, para petani dari Dusun Simalingkar A dan Desi Sei Mencirim, Kabupaten Deli Serdang yang tergabung dalam Serikat Petani Simalingkar Bersatu (SPSB) dan Serikat Tani Mencirim Bersatu (STMB) akan melakukan aksi jalan kaki dari Medan, Sumatera Utara menuju Istana Negara di Jakarta untuk mencari Keadilan," katanya.

Sulaeman Wardana menyebutkan bahwa dirinya dan rombongan itu telah tergusur dari lahan yang sudah di milikinya sejak tahun 1951 sebanyak 323,5 hektar. Diawali dari dipasangi plang oleh pihak PTPN II Deli Serdang yang bertuliskan nomor sertifikat hak guna usaha nomor 171/2009, pada 2017.

Disebutkannya, pihak PTPN II menggusur para petani dari lahan yang mereka kuasai tersebut, dan saat melakukan perlawanan pihaknya menjadi korban, seperti terluka dan 3 orang temannya mengalami diskriminasi.

Makanya atas kejadian tersebut, mereka melakukan aksi jalan kaki untuk mengadukan nasib para petani yang saat ini sedang ditindas oleh PTPN II kepada Presiden Bapak Ir H Jokowi dengan harapan negara atau Presiden Jokowi hadir, maka konflik agraria di tempat mereka bisa segera terselesaikan.

Sulaeman menyebutkan tuntutan yang akan mereka sampaikan kepada Presiden Jokowi adalah, negara harus hadir dan serius dalam menyelesaikan konflik agraria di Indonesia khususnya konflik antara petani Simalingkar A dan Desi Sei Mencirim di Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara dengan PTPN II.

"Berikan tanah rakyat dengan melakukan retribusi tanah sesuai nawacita Presiden Jokowi untuk reformasi agraria UU PA No 5 Tahun 1960 dan mencapai kedaulatan pangan. Hentikan penggusuran terhadap areal pertanian dan pemukiman Petani di Desa A dan Sei Mencirim," terang dia.

"Hentikan kriminalisasi terhadap petani serta bebaskan Ardi Surbakti, Beni Karo-Karo dan Japetta Purba. Hentikan konspirasi jahat oknum penegak hukum dengan korporasi PTPN II. Dan berantas mafia hukum," sebutnya.

Sulaeman Wardana menyebutkan bahwa biaya perjalanan dan konsumsi berasal dari iuran anggota.

"Uang perjalanan kami ini berasal dari iuran anggota dan kami tidak akan pulang ke Sumut sebelum apa yang menjadi tuntutan diselesaikan," imbuhnya.

Diketahui, mereka telah melakukan perjalanan dari tempat asal mereka sejak 25 Juni 2020 lalu. ***

 





Loading...