Friday, 19 Apr 2024

Pemerintah Arab Saudi Umumkan Ibadah Haji Dibuka Tahun Ini Secara Terbatas

news24xx


Ilustrasi umat Islam melaksanakan ibadah Haji di Mekkah, tahun lalu. Ilustrasi umat Islam melaksanakan ibadah Haji di Mekkah, tahun lalu.
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Pemerintah Arab Saudi akhirnya  mengumumkan untuk menggelar ibadah haji semasa pandemi Corona pada tahun ini dengan jumlah terbatas.

Haji hanya diperbolehkan bagi jemaah dari kewarganegaraan mana pun yang saat ini sudah berada di Arab Saudi.

"Telah diputuskan menggelar ibadah haji pada tahun ini dengan jumlah terbatas ... untuk berbagai kewarganegaraan di kerajaan," ujar pernyataan resmi kementerian haji Arab Saudi pada Senin (22/6), diberitakan AFP.

 

Kementerian juga mengatakan keputusan itu diambil untuk memastikan haji dilakukan dengan cara yang aman dalam perspektif kesehatan publik dan sesuai ajaran Islam dalam melestarikan kehidupan.

Seperti dilansir CNN Indonesia, Selasa, 23 Juni 2020,  Pernyataan Kementerian Haji mengacu pada anjuran Kementerian Kesehatan Arab Saudi yang mengatakan jika risiko virus corona diperkirakan akan terus meningkat, sementara vaksin belum ditemukan.

Untuk itu, faktor keamanan menjadi prioritas pelaksanaan haji tahun ini.

Arab Saudi telah membuka lockdown selama 74 hari pada Minggu (21/6). Berbagai sektor perekonomian seperti pertokoan, perkantoran, masjid, kafe, restoran, dan bioskop telah diizinkan beroperasi.

Saat lockdown diberlakukan pada Maret Mekah adalah satu-satunya provinsi yang ditutup 24 jam selama Ramadan dan tetap berada di bawah jam malam sejak Idulfitri, dari pukul 15.00 hingga 06.00.

Arab Saudi juga menutup akses penerbangan internasional pada Maret dan mengimbau umat Muslim menunda persiapan haji karena kekhawatiran Covid-19. Hal yang sama juga diberlakukan untuk umrah.

Pada tahun lalu ibadah haji diikuti 2,5 juta jemaah dari seluruh dunia. Arab Saudi menerima pemasukan negara sebesar US$12 miliar setiap tahun dari ibadah haji dan umrah.

Keputusan menggelar haji dalam jumlah terbatas pada tahun ini dilakukan saat Arab Saudi sedang berjuang menangani penyebaran Covid-19 yang jumlahnya telah mencapai 160 ribu kasus positif dengan 1.300 kematian.

N24. 





Loading...