NEWS24.CO.ID - Kolesterol sebenarnya memang dibutuhkan oleh tubuh. Sisanya sekitar 25 persen - 50 persen, kolesterol memang berasal dari makanan yang dikonsumsi.
Tentunya yang bisa meningkatkan kolesterol ialah yang tergolong tinggi lemak. Pada daging tinggi lemak seperti daging merah, es krim yang tinggi lemak tentu akan meningkatkan kolesterol.
Selain makanan, kolesterol tinggi bisa dipicu karena penyakit tertentu dan konsumsi obat-obatan tertentu. Oleh karena itu pasien kolesterol tinggi perlu dievaluasi oleh dokter.
Read More : Manfaat Daun Bidara Bisa Cegah Diabetes hingga Atasi Flu, Begini Cara Mudah Mengolahnya
dr. Indra Wijaya menyampaikan, ketika kolesterol sedang tinggi disarakan untuk tidak mengonsumsi obat-obatan yang dijual secara bebas diwarung.
Karena obat kolesterol memiliki banyak jenis dan masing-masing memiliki indikasi.
Setiap usia maupun setiap penyakit berbeda jenis dan dosis. Sangat disarankan untuk tidak membeli obat kolesterol secara bebas diwarung karena terdapat efek samping yang kadang kala tidak kita ketahui dan berbahaya.
dr. Indra Wijaya menyarankan untuk melakukan medical check up atau konsultasi langsung dengan dokter, maka dokter akan menganjurkan untuk cek darah. Dari hasil cek darah tersebut dokter akan melakukan evaluasi apakah pasien sudah boleh konsumsi obat atau tidak boleh konsumsi obat.
Read More : Psikolog Adib Setiawan Sampaikan Pesan untuk Lebih Mengontrol Diri dari Mood Swing, Ini Caranya
Penting untuk diketahu bahwa tidak semua pasien dengan kolesterol tinggi boleh mengonsumsi obat.
Seringkali terjadi dimasyarakat, ketika pasien berobat dan sudah sembuh kemudian kambuh kembali tetapi obat yang pernah dikonsumsi masih tersisa, sebelum mengonsumsi obat tersebut dangat disarankna untuk konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
dr. Indra Wijaya menyampaikan, pasien perlu bertanya dengan dokter kapan waktu untuk kontrol ulang, apakah diperbolehkan untuk lanjut mengonsumsi obat karena tidak semua obat boleh dilanjutkan
Tidak semua juga apabila obat habis dan muncul gejala menandakan kolesterol, bisa saja hanya karena nyeri otot.
Tetapi kadang pasien menganggap bahwa kolesterol sedang kambuh, sehingga mengonsumsi obat.
dr. Indra Wijaya menyarankan, pasien harus rutin melakukan medical check up secara berkala dan biasanya Lab darah dilakukan per 3 bulan.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Indra Wijaya, Sp.PD-KEMD. Seorang dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin, metabolik & diabetes.
***