Saturday, 20 Apr 2024

3 Fakta Terbaru Tragedi Sepak Bola di Stadion Kanjuruhan Indonesia

news24xx


3 Fakta Terbaru Tragedi Sepak Bola di Stadion Kanjuruhan Indonesia3 Fakta Terbaru Tragedi Sepak Bola di Stadion Kanjuruhan Indonesia
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melaporkan update terbaru tentang insiden tragis di Stadion Kanjuruhan di Malang Jawa Timur, yang dilaporkan menjadi salah satu bencana stadion terburuk di dunia. Penyebab kematian massal itu juga dikonfirmasi terpisah oleh Kepala Rumah Sakit Daerah (RSUD) Kanjuruhan Kepanjen, Bobi Prabowo.

Seperti diberitakan secara luas, tragedi itu terjadi setelah pertandingan sepak bola Liga 1 antara Arema FC Malang dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022.


Read More : Airlangga Dan Tony Blair Ketemuan Bahas Inklusivitas Keuangan Hingga JETP

Berikut laporan terbaru:

Korban Meninggal: 125 Orang

Listyo Sigit menyatakan 125 orang tewas terlindas stadion. Sebelumnya korban tewas tercatat 130 orang. “Sudah diverifikasi 125, ada nama yang tercatat dua kali,” katanya dalam konferensi pers di Stadion Kanjuruhan, Minggu malam, 2 Oktober 2022.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri sedang bekerja untuk mengidentifikasi para korban.

Penyebab Kematian: Cedera dan Sesak Nafas

Para korban yang tewas dalam tragedi tersebut umumnya karena luka-luka dan sesak napas setelah polisi menembakkan gas air mata saat suporter menyerbu lapangan usai pertandingan. Demikian disampaikan Kepala Rumah Sakit Daerah (RSUD) Kanjuruhan Kepanjen (RSUD) Bobi Prabowo.

Ia menjelaskan, banyak korban meninggal karena trauma atau luka karena terinjak dan terinjak saat hendak keluar dari stadion. Banyak juga yang mati lemas akibat gas air mata.

“Masalah pernapasan akibat asap gas air mata, terinjak-injak [penyebab kematian]. Perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab utamanya,” kata Bobi di Malang, Minggu, 2 Oktober 2022.

Sejumlah orang ditemukan tewas dengan wajah sudah membiru karena iritasi kulit akibat gas air mata. Untuk itu, tim DVI dan forensik kepolisian melakukan identifikasi lebih lanjut. “Ada cedera serius, cedera otak. Trauma akibat benturan dan hipoksia karena kekurangan oksigen,” tambahnya.



Read More : Yakin Likuiditas Terjaga Bank Mandiri Terapkan Strategi Pendanaan

Polisi Siap Melakukan Proses Hukum bagi Pihak yang Bersalah

Listyo Sigit mengatakan, atas perintah Presiden Jokowi, polisi akan melakukan penyelidikan menyeluruh terkait penyelenggaraan dan keamanan pertandingan profesional tersebut. Tim tersebut terdiri dari unit penyidikan, divisi internal (Propam), divisi kesehatan (Dokkes), dan laboratorium forensik pusat (Puslabfor).

“Kami sedang menyelidiki insiden ini yang menyebabkan banyak korban tewas,” tegasnya.

Sigit juga menyatakan akan mengaudit Standard Operating Procedure (SOP) dan pengamanan yang diterapkan di lapangan. Tim tersebut, kata dia, akan menelusuri siapa yang harus bertanggung jawab atas hilangnya nyawa dalam bencana stadion tersebut dan akan diproses secara hukum. ***





Loading...