NEWS24.CO.ID - Anda pasti pernah mendengar bahwa kesedihan dapat membebani tubuh Anda, dan Anda bisa mati.
Dalam berita yang tidak menguntungkan, terlalu bahagia juga bisa membunuh seseorang.
Peneliti Swiss di University Hospital Zurich menemukan bahwa bukan hanya kesedihan yang dapat menyebabkan sindrom Takotsubo atau sindrom patah hati. Saat-saat bahagia, seperti tonggak ulang tahun atau pernikahan, juga dapat memicu sindrom yang menyebabkan melemahnya otot jantung secara tiba-tiba.
Read More : Manfaat Daun Bidara Bisa Cegah Diabetes hingga Atasi Flu, Begini Cara Mudah Mengolahnya
Penelitian menunjukkan satu dari 20 kasus kardiomiopati takotsubo - perubahan yang berpotensi fatal dalam bentuk ventrikel kiri jantung - disebabkan oleh kegembiraan, bukan stres, kemarahan atau ketakutan.
Saat menganalisis data dari 485 pasien dari sembilan negara, para peneliti menemukan bahwa sindrom tersebut dipicu 96 persen oleh situasi sedih , termasuk kehilangan orang yang dicintai dan masalah hubungan.
Tetapi 4 persen mengalami kondisi yang berpotensi mematikan karena peristiwa-peristiwa yang menggembirakan, kata penelitian yang diterbitkan Kamis di European Heart Journal.
Read More : Psikolog Adib Setiawan Sampaikan Pesan untuk Lebih Mengontrol Diri dari Mood Swing, Ini Caranya
Sindrom hati bahagia artinya seseorang bisa mati karena terlalu bahagia. Sindrom bahagia maupun sindrom patah hati memiliki hasil yang hampir sama. Ini mempengaruhi jantung seseorang dan oleh karena itu disebut sebagai kardiomiopati takotsubo.
Penemuan ini akan membantu memperluas spektrum klinis untuk mengobati sindrom tersebut, yang dinamai gurita Jepang, yang menyerupai ventrikel kiri jantung yang dipengaruhi oleh kondisi reversibel.
Mayoritas dari 1.750 yang didiagnosis dengan sindrom Takotsubo adalah perempuan. Sindrom langka disebabkan oleh peningkatan hormon stres dalam sistem seseorang dan biasanya dapat diobati. Ini memiliki berbagai gejala, termasuk sesak napas dan nyeri dada yang menyerupai serangan jantung. ***