NEWS24.CO.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta meminta masyarakat tidak mengaitkan cuaca panas terik di wilayah tersebut dengan aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang aktif memuntahkan awan panas dan lava pijar .
Suhu harian di Daerah Istimewa pada 1-12 Mei 2022 berkisar antara 31-33,6° Celcius dengan suhu harian tertinggi 33,6° Celcius pada 3 Mei 2022.
Read More : Jelang Lebaran dan Libur Panjang CKB Logistics Optimalkan Bisnis Kargo Udara
"Suhu ekstrem ini tidak ada kaitannya dengan aktivitas Gunung Merapi," kata Kepala Badan Meteorologi Yogyakarta Warjono kepada Tempo , Rabu, 18 Mei 2022.
Namun Warjono tidak menutup kemungkinan aktivitas vulkanik tersebut berpotensi memicu peningkatan suhu di kawasan dan sekitarnya, terutama jika Merapi aktif mengeluarkan awan panas.
Read More : KOI Terus Support Atlet Menuju Olimpiade Paris 2024
Kepala Stasiun Klimatologi Sleman, Reni Kraningtyas menjelaskan, fenomena tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya gerak semu matahari yang kini berada di ekuator utara. Akibatnya, laju pertumbuhan awan dan hujan turun drastis.
Reni juga menjelaskan, cuaca panas belakangan ini bukan fenomena gelombang panas. “Pada prinsipnya suhu panas ini masih harus diwaspadai hingga pertengahan Mei,” tambahnya.
Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga stamina dan cairan tubuh agar tidak terjadi dehidrasi, kelelahan, dan dampak buruk lainnya, terutama bagi mereka yang beraktivitas di luar ruangan.