Tuesday, 23 Apr 2024

Pemerintah Indonesia Targetkan Penggunaan Bus Listrik Pada 2030, Demi Capai Target Net Zero Emission

news24xx


Foto : TempoFoto : Tempo
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Indonesia berencana memiliki bus angkutan umum yang menggunakan listrik pada tahun 2030. 

Indonesia terus menargetkan emisi nol bersih dalam upaya mitigasi perubahan iklim secara konsisten dan berkelanjutan.


Read More : Inilah Bahaya Memakai Aplikasi Bajakan Menurut Praktisi Keamanan IT

Salah satunya dengan melakukan elektrifikasi seluruh armada transportasi yang merupakan bagian dari Program Nasional Indonesia untuk mendukung komitmen tersebut. 

Selain itu, transformasi dari transportasi individu ke transportasi massal juga menjadi salah satu hal yang dibahas untuk mengaktualisasikan program tersebut.

Dalam seminar online 'Electric Mobility: Future Indonesia Toward Zero Emission Buss In The Cities' yang digelar Kamis, 28 Oktober lalu, Direktur Perhubungan Jalan Kementerian Perhubungan Risal Wasal mengatakan pada 2030, 90 persen angkutan massal perkotaan di Indonesia akan sepenuhnya berjalan dengan listrik.

“Tentunya kebutuhan operasional seperti aki dan lain-lain menjadi salah satu tantangan pemerintah dalam mengimplementasikan [program] bus listrik ini,” kata Risal Wasal dalam seminar tersebut.

Untuk mendorong program tersebut, pemerintah mendorong penerapan bus bertenaga listrik tahun ini. 



Read More : Perusahaan Induk TikTok, ByteDance, Makin Serius Masuki Ruang Virtual Reality

Di luar Jakarta, pelaksanaannya akan disesuaikan dengan intervensi Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah dalam mengembangkan angkutan umum listrik dengan skema program Buy The Service (BTS), seperti program Teman Bus .  

Target implementasi ini juga diimplementasikan di 11 wilayah Strategi Pariwisata Nasional atau 10 “Bali Baru”. Diantaranya adalah Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, dan Candi Borobudur.

Implementasi bus listrik akan disesuaikan dengan berbagai spesifikasi dan metode analisis yang telah disampaikan oleh Vinensia Nanlohy, perwakilan dari Indonesian Institute for Transportation and Development Policy (IDTP).





Loading...