NEWS24.CO.ID - Jantung merupakan organ penting yang menopang tubuh agar tetap hidup sesuai mekanisme alami. Jika ritmenya tidak teratur atau dikenal sebagai aritmia, itu adalah kondisi yang membutuhkan perhatian ekstra.
Irama normal detak jantung adalah antara 60-100 kali setiap menit. Jika denyut nadi kurang dari atau bahkan lebih dari denyut nadi tidak teratur, berarti ada masalah dengan listrik tubuh yang memicu denyut nadi.
Seperti dilansir Medical News Today, Jumat 11 Juni, ada empat jenis aritmia. Meski pada beberapa kasus gangguan irama jantung tidak menimbulkan masalah yang berarti, namun pada kondisi tertentu bisa berbahaya.
Read More : Manfaat Daun Bidara Bisa Cegah Diabetes hingga Atasi Flu, Begini Cara Mudah Mengolahnya
Jenis-jenis aritmia antara lain sebagai berikut:
- Detak jantung yang terlalu lambat atau bradikardia
- Detak jantung yang terlalu cepat atau takikardia
- Detak jantung tidak teratur atau fibrilasi
- Kontraksi prematur jantung yang biasanya berdetak lebih cepat.
Ukuran normal detak jantung berbeda dengan ukuran saat tidur. Saat tidur atau dalam keadaan rileks, jantung bergerak lebih lambat dan mungkin kurang dari 60 denyut per menit. Sedangkan saat berolahraga dan sedang stres, ritme detak jantung bisa lebih dari 100 kali per menit.
Untuk memastikan ritme detak jantung yang normal, disarankan untuk memeriksakan diri ke spesialis. Dokter biasanya akan melakukan sejumlah tes, antara lain tes darah, tes urine, elektrokardiogram (EKG), ekokardiogram (EKG), rontgen, hingga kateterisasi jantung.
Jika dirasakan tanpa alat, sejumlah penderita tidak langsung merasakan gejalanya. Namun yang paling umum yang bisa dijadikan acuan gejala awal adalah mengalami nyeri di dada, sesak napas, sering lelah, detak jantung cepat, lambat atau tidak teratur, pusing, berkeringat, dan pingsan.
Read More : Psikolog Adib Setiawan Sampaikan Pesan untuk Lebih Mengontrol Diri dari Mood Swing, Ini Caranya
Penyebab gangguan irama jantung sangat bervariasi, mulai dari kondisi internal seperti genetik atau karena usia. Aritmia mayor dipengaruhi oleh gangguan sinyal pada sistem kelistrikan jantung.
Penyebab eksternal lainnya termasuk diabetes, terlalu banyak konsumsi kopi, hipertensi, hipertiroidisme, gagal jantung kongestif, perubahan struktur jantung, stres mental, serangan jantung, dan kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol.
Jika Anda mengalami gejala awal, segera konsultasikan ke dokter. Karena jika tidak segera ditangani dapat meningkatkan risiko stroke dan gagal jantung.