NEWS24.CO.ID - Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri resmi menyandang gelar Guru Besar Kehormatan dengan status guru besar tidak tetap oleh Universitas Pertahanan Indonesia. Penyerahan penghargaan dilaksanakan di Kampus Unhan, Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Pemberian gelar ini ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 33271/mpk.a/kp.05.00/2021 yang ditandatangani oleh Nadiem Makarim.
"Mulai 1 Juni 2021 akan diangkat sebagai guru besar dalam ilmu kepemimpinan strategis. Ditetapkan di Jakarta pada 20 Mei 2021. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Anwar Makarim," kata Sekretaris Senat Akademik dalam sebuah acara disiarkan di akun YouTube Universitas Pertahanan Resmi pada hari Jumat, 11 Juni.
Read More : Gelar Konser Musik Kominfo Ajak Masyarakat Dukung Perhelatan World Water Forum ke 10
Dalam penganugerahan tersebut, Megawati didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai Gerindra. Ketua Umum PDI-P itu juga didampingi ketiga anaknya, yakni Mohammad Rizki Pratama, Puan Maharani, dan Prananda Prabowo.
Ada pula sejumlah menteri dalam Kabinet Indonesia Maju. Yang hadir adalah Menteri Pendidikan dan Teknologi, Nadiem Makarim, Menteri Sekretariat Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini. Selain itu, hadir pula Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Rektor Unhan Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian mengatakan Megawati Soekarnoputri adalah putri terbaik bangsa Indonesia yang telah terbukti sukses sebagai anggota DPR, Wakil Presiden, bahkan menjadi Presiden.
“Di antara para pemimpin dunia, belum pernah ada perempuan yang menjabat sebagai Wakil Presiden dan Presiden berturut-turut. Sejarah dunia juga mencatat tidak banyak presiden yang juga putri dari presiden sebelumnya,” kata Amarulla dalam sambutannya.
Ia memandang putri Proklamator Republik Indonesia Soekarno adalah pemimpin bangsa yang mampu membawa bangsa dan negara Indonesia melewati masa-masa sulit pasca Reformasi 1998. “Dengan karakter dan wibawanya yang kuat, beliau mampu menyelesaikan krisis multidimensi dan meletakkan dasar yang kuat bagi penyelenggaraan negara dan pemerintahan yang terbukti kebenarannya hingga saat ini,” jelasnya.
Amarulla mengatakan, keberhasilan dan prestasi Megawati dalam kepemimpinan, tidak hanya di tingkat regional dan global, merupakan wujud nyata dari pengetahuan kepemimpinan strategis. Tak hanya itu, selama menjabat, Megawati juga banyak menerbitkan kebijakan yang sangat mendukung tugas Kementerian Pertahanan RI dan TNI.
Berbagai ide dan gagasan tentang pertahanan juga dituangkan dalam banyak dokumen negara dan menjadi acuan bagi doktrin pertahanan, strategi pertahanan dan postur pertahanan.
Read More : Jelang Long Weekend Rupiah Melemah
“Penyelenggaraan komponen utama pertahanan merupakan langkah strategis untuk mewujudkan profesionalisme TNI sekaligus membangun kesadaran akan pentingnya menyiapkan komponen cadangan dan komponen pendukung dalam Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta atau Sishankamrata,” kata Amarulla.
Selain itu, Megawati juga menunjukkan kepemimpinan yang kuat dalam menjadikan Pancasila sebagai falsafah negara, dasar negara, dan sekaligus landasan kebijakan pemerintahan negara.
“Dalam kepemimpinannya, Pancasila juga dikuatkan menjadi sistem nilai, pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara, dan yang terpenting bagaimana menjadikan Pancasila sebagai dasar arah pembangunan negara dalam rangka mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang politik, mandiri di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang budaya,” jelasnya.
“Semua ide, gagasan, dan kebijakan ini dapat dinilai sebagai rangkaian karya ilmiah yang signifikan bagi kepemimpinannya untuk memperkuat identitas bangsa Indonesia yang berpegang teguh pada ideologi Pancasila. Kita semua percaya bahwa ideologi Pancasila adalah senjata pamungkas sishankamrata. ," pungkasnya.