Friday, 19 Apr 2024

Tidak Cukup Hanya Dicuci, Berikut Tips Menjaga Kebersihan Dan Kesehatan Reproduksi Wanita

news24xx


Foto : VOIFoto : VOI
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Area tersembunyi pada tubuh cenderung memiliki kelembapan yang tinggi. Agar alat reproduksi wanita tetap sehat maka perlu dijaga kebersihannya. Tidak cukup hanya dengan mencucinya setiap kali mandi atau buang air kecil, menjaga kebersihan dan kesehatan vagina memerlukan beberapa cara.

Vagina bukan hanya organ reproduksi, di area yang memiliki ribuan saraf, juga merupakan bagian penting dari keseimbangan tubuh. Jika ada masalah tertentu pada tubuh, vagina juga akan terpengaruh dan memberi sinyal tertentu.

Misalnya, tingkat keasaman atau pH alat reproduksi tidak seimbang bila terjadi perubahan hormonal, depresi, atau stres. Artinya merawat dan menjaga kesehatan vagina sangatlah penting.


Read More : MAMANGBET 5 Makanan Tinggi Serat, Bagus untuk Kesehatan Pencernaan dan Mencegah Gangguan Pencernaan

Tahukah Anda apa yang perlu dilakukan? Ikuti tips berikut ini seperti dilansir dari VOI :

Rutin dibersihkan
Setiap kali setelah buang air kecil dan besar, vagina perlu dibasuh dengan air bersih. Pembersihan tidak membutuhkan produk yang bervariasi, bahkan meminimalkan penggunaan sabun khusus atau sabun mandi pada vagina.

Saat mencuci, arahkan air dari vagina menuju anus. Arah ini wajib untuk menghindari infeksi bakteri pada anus. Setelah dicuci, keringkan dengan handuk atau tisu.

Perhatikan keseimbangan pH alami
PH normal atau tingkat keasaman di vagina adalah antara 3,8 dan 4,5. Yang perlu diketahui, produk berupa sabun dengan pewangi dan antiseptik bisa membuat pH alami vagina tidak seimbang. Artinya, menggunakannya terlalu sering bisa meningkatkan risiko iritasi hingga infeksi.



Read More : Jaga Kesehatan dan Kekuatan Tulang dengan Mengonsumsi Rumput Laut, Begini Cara Membuatnya

Sering mengganti pembalut saat haid
Apakah Anda memakai pembalut, cangkir menstruasi, atau tampon saat menstruasi? Karena siklus bulanan memengaruhi kadar hormon dalam tubuh wanita, hal itu berdampak besar pada kelembapan vagina. Jika Anda memakai pembalut, pembalut tertutup dan lebih lembap dari biasanya.

Jadi, saat haid dan memakai pembalut memang perlu diperhatikan kelembapan area intim wanita. Setidaknya, ganti pembalut saat terasa basah atau ganti hingga setiap 6 jam. Saat mengganti pembalut, Anda bisa menggunakan sabun lembut dan tanpa pewangi.

Seks yang aman
Seks adalah suatu keharusan, bagi yang sudah menikah, praktikkan seks aman! Pertimbangkan mulai dari pose seks, wajib pakai pengaman atau kondom untuk meminimalkan risiko tertular penyakit seksual.

Gunakan kontrasepsi yang aman dan tidak menular, seperti menggunakan kondom berpelumas.

Penting juga untuk memperhatikan komposisi pelumas atau pelumas. Menurut para ahli, pelumas paling aman yang bahan utamanya adalah air. Hindari yang mengandung minyak bumi dan gliserin, yang membuat kondom mudah robek.


Kenakan bahan pakaian dalam yang tepat
Celana dalam berbahan nilon tidak cocok untuk menyerap keringat. Efeknya, bagian intim terasa lembab dan tidak nyaman. Paling tepat memilih celana dalam katun, seratnya memberikan sirkulasi udara yang lebih baik.

Pakaian dalam berbahan katun juga menyerap keringat, yang mengurangi kemungkinan bakteri berkembang biak. Selain memilih bahan yang tepat, cucilah celana dalam Anda secara rutin. Rajin-rajin ganti minimal 6 jam sekali atau bila sudah terasa lembap.

Potong rambut kemaluan
Tepat pada vulva pada wanita yang sedang haid akan tumbuh rambut. Rambut memiliki banyak fungsi, antara lain melindungi vagina dari gesekan, bakteri, kotoran, dan keringat berlebih.

Namun, rambut kemaluan perlu dicukur agar tidak mengganggu keseimbangan pH dan menyebabkan infeksi.

Selain menjaga kebersihan dan kesehatan vagina, catat siklus menstruasi Anda Mengapa penting untuk mencatat siklus menstruasi Anda? Rekaman ini berguna untuk mengetahui siklus normal atau tidak.

Jika Anda mengalami siklus yang tidak teratur dan merasakan nyeri yang tak tertahankan saat haid, segera periksakan diri atau konsultasikan ke dokter kandungan.





Loading...