Saturday, 20 Apr 2024

6 Hal yang Dipelajari Anak-Anak Dari Perceraian Orang Tua

news24xx


Foto : VOIFoto : VOI
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Menjaga pernikahan demi anak adalah ide yang bagus, bukan? Ini adalah nasihat yang diberikan kebanyakan orang ketika mereka tahu bahwa orang terdekatnya sedang mengalami gangguan rumah tangga.

Sayangnya, nasihat ini bukan lagi aturan emas yang menghalangi keputusan seseorang untuk berpisah.

Mengapa? Karena tetap berada dalam pernikahan beracun di mana Anda merasa dilecehkan secara fisik dan emosional oleh pasangan Anda tidak sehat untuk Anda dan anak-anak Anda.


Read More : Pendidikan Berlandaskan Kitab Suci Meningkatkan Keterampilan Literasi

Saat Anda atau pasangan selalu berada dalam suasana hati yang negatif, marah, atau tidak bahagia karena hubungan yang tidak sehat, inilah saatnya untuk melepaskan semuanya demi kebahagiaan anak dan diri Anda sendiri.

Jika menurut Anda perceraian berdampak negatif pada anak Anda, dengan berpisah Anda akan melepaskan semua hal negatif yang mungkin terjadi pada bayi Anda di masa depan dan memberinya pelajaran berharga tentang kehidupan cinta Anda dan pasangan.

Dikutip dari Yourtango, Selasa 2 Maret 2018, berikut 6 hal yang bisa dipelajari anak dari perceraian orang tua.

Belajar beradaptasi dengan perubahan hidup
Sebenarnya perceraian tidak merugikan anak, akan tetapi konflik yang terjadi antara orang tua setelah perceraian merugikan dan merusak jiwa anak. Jika Anda tetap berhubungan baik dengan mantan, kemungkinan besar anak Anda akan dapat mempelajari penyesuaian yang sehat tentang perceraian.

Sebisa mungkin, jangan menyeret anak Anda ke dalam konflik antara Anda dan pasangan pasca-perceraian agar anak Anda dapat menyesuaikan diri dengan perubahan hidup dengan lebih mudah.

Pentingnya keterbukaan
Jika Anda menyembunyikan konflik rumah tangga karena tidak ingin menyakiti anak Anda, maka Anda salah. Anak sangat tanggap dan memahami perbedaan yang terjadi di antara orang tua.

Jika ditutup-tutupi, anak tidak akan betah sehingga memilih menghabiskan waktu di luar bersama teman-temannya. Jadi, daripada menyembunyikan masalah, ada baiknya belajar secara terbuka. Meski kebenaran itu pahit, lebih baik daripada berbohong.

Mengurangi kebencian
Memilih untuk tetap berada dalam pernikahan yang tidak sehat dapat memicu seorang anak untuk membenci salah satu orang tuanya. Konflik yang terus menerus dalam rumah tangga tidak menutup kemungkinan bagi anak untuk menilai siapa biang kerok rusaknya keharmonisan keluarga.

Jika hal ini terjadi, maka tidak heran ia akan membenci orang yang dianggap salah dan memilih membela orang yang menurutnya benar. Padahal, anak seharusnya tidak menaruh kebencian pada kedua orang tuanya.

Jadi, sebelum anak terlanjur membenci, sebaiknya ambil langkah tersendiri jika merasa rumah tangganya tidak oke. Dengan begitu, konflik tidak akan melebar dan anak-anak bisa bertoleransi dengan keputusan orang tua mereka.



Read More : Saksi-Saksi Yehuwa di Pekanbaru Riau Mengadakan Kegiatan Khusus Global untuk Membagikan Berita Harapan

Belajar memecahkan masalah
Saat terjadi konflik, terkadang orang tua menjadikan anak sebagai tempat curhat. Seiring waktu, anak merasa bahwa mereka bertanggung jawab untuk membuat ibu atau ayah merasa lebih baik dengan bertindak sebagai konselor. Terbiasa mendengar keluhan orang tua, membuat anak lebih tangguh dan tanpa disadari, mereka belajar sedikit demi sedikit untuk mandiri dan mampu menyelesaikan masalahnya sendiri.

Bersyukur atas sesuatu meskipun sudah tidak utuh lagi
Terlepas dari hubungan yang tidak bahagia selama bertahun-tahun, terkadang hal itu bisa membuat seseorang merasa lega dan bersemangat untuk menjalani hari. Selain Anda, anak-anak juga merasakan hal yang sama. Ia bisa kembali merasakan perhatian penuh Anda, tanpa merasa terbagi dengan hal-hal negatif yang Anda alami saat menikah. Meski sudah tidak utuh lagi, setidaknya ia tetap merasakan perhatian penuh dari kedua orang tuanya secara terpisah.

Memahami apa artinya melepaskan
Dari perceraian orang tua, anak-anak dapat lebih memahami apa artinya melepaskan. Anda memberi contoh bahwa tidak apa-apa melepaskan apa yang tidak bisa dipertahankan. Ini membantu anak-anak memahami bahwa terkadang melepaskan bisa menjadi hal tersehat bagi semua pihak yang terlibat.

Mengambil keputusan untuk mengakhiri perkawinan bukanlah keputusan yang mudah, apalagi jika melibatkan anak, namun ada manfaat positifnya bagi Anda dan anak Anda.





Loading...