NEWS24.CO.ID - Universitas Gajah Mada (UGM) perkenalkan inovasi alat pendeteksi Covid-19 yang dinamai dengan GeNose. Alat ini merupakan hasil kolaborasi tim ahli lintas bidang ilmu di UGM. Alat ini dapat mendeteksi Covid-19 dari hembusan napas, terintegrasi dengan perangkat berbasis artifisial (Artificial Intelligence).
GeNose menjadi harapan dalam pelaksanaan tracing dan tracking Covid-19 di Indonesia disamping penggunaan rapid tes dan PCR. Alat ini bahkan sudah diuji coba di fasilitas umum seperti stasiun kereta api.
Menurut Kepala Produksi Konsorsium GeNose C19, Eko Fajar Prasetyo, yang dilansir dari liputan6.com, sistem GeNose dapat mendeteksi virus dalam waktu 50 detik.
GeNose dalam waktu 50 detik dapat mendeteksi virus melalui hembusan napas yang di simpan di dalam kantung udara. Kemudian kantung udara tersebut dihubungan ke alat GeNose yang sudah didukung Artificial Intelligence atau ke cerdasan buatan (AI).
"Secara akurasi dengan PCR tidak jauh beda. Kalau negatif GeNose, tidak perlu PCR," jelas Eko.
"GeNose bisa mendeteksi Covid-19 melalui hembusan nafas diklaim memiliki tingkat akurasi ketepatan mencapai 97 persen," terang dia.
Dalam kunjungan kerja ke Stasiun Pasar Senen, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsae Pandjaitan memuji keakuratan GeNose yang di atas 90 persen.
Luhut mengimbau GeNose untuk digunakan di banyak area publik karena sudah mendapatkan emergency use of authorization dan izin edar dari Kementerian Kesehatan.
"Kita akan Dorong ini dipakai di area publik dan akurasinya juga di atas 90 persen. Semakin banyak yang pakai maka akan semakin akurat karena mesin akan semakin pintar," tutur Luhut di Stasiun KA Pasar Senen pada Sabtu (23/1/2021) kemarin
"Pemerintah memberikan apresiasi kepada tim GeNose dari Universitas Gajah Mada (UGM) yang sudah bekerja keras untuk menciptakan inovasi ini dan membantu pemerintah dalam melakukan upaya 4T (Tracking, Tracing, Testing dan Treatment)," ujar Luhut.
Luhut melanjutkan, harga yang dipatok untuk sekali tes dengan GeNose hanya Rp 20 ribu saja. Alatnya sendiri harganya mencapai Rp 62 juta.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, mengatakan implementasi GeNose akan dimulai di stasiun-stasiun Kereta Api (KA) pada 5 Februari 2021.
"Kita rencakan di kereta api akan dimulai pada 5 Februari 2021. Bertahap, setelah itu baru pesawat terbang," tutur Budi. []