Thursday, 25 Apr 2024

Dikisahkan Tentang Seorang Intelektual Yang Memutarbalikkan Fakta

news24xx


Ilustrasi.Ilustrasi.
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Ada seorang laki-laki yang bernama Finhash, yang merupakan tokoh intelektual kaum Yahudi. Ia kerap didengar ucapannya dan menjadi panutan. 

Suatu hari, khalifah Abu Bakar menasehatinya agar masuk Islam, namun secara kurangajar dia merespon dengan kata-kata yang ringkasnya, “Hai Abu Bakar, tuhanmu itu dalam Al-Qur’an itu ‘kan bilang mau pinjam uang kepada orang-orang beriman. Kalau dia pinjam uang, berarti dia miskin dong”

Orang ini memaksudkan ayat dalam Al-Qur’an yang berbunyi:

مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً

Artinya: Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan memperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak? (Qs. Al-Baqarah 245)

Ayat ini menjelaskan agar kita berinfak di jalan Allah. Bagi orang yang tidak memahami maksud ini maka diputarbalikkan Dnegan tujuan yang busuk. 

Kekurangajaran Finhash ini dikisahkan dalam Al-Qur’an:

لَقَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ فَقِيرٌ وَنَحْنُ أَغْنِيَاءُ سَنَكْتُبُ مَا قَالُوا وَقَتْلَهُمُ الْأَنْبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَنَقُولُ ذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ 

Artinya: Sesungguhnya Allah telah mendengar perkatan orang-orang yang mengatakan: “Sesunguhnya Allah miskin dan kami kaya”. Aku akan mencatat perkataan mereka itu dan perbuatan mereka membunuh nabi-nabi tanpa alasan yang benar, dan Aku akan mengatakan (kepada mereka): “Rasakanlah olehmu azab yang mem bakar” (Qs. Ali Imron 181)

Kecenderungan menyimpang seperti Finhash ini di zaman sekarang pelan-pelan banyak menginfeksi orang. Mereka memutar balikkan kisahnya dalam momen yang bagaimana pun juga, baik tentang dirinya dan tentang orang lain. 

Secara tidak sadar, mulai banyak yang terjangkiti finhashiyyah, dan celakanya yang terkena justru banyak kalangan yang dianggap kaum intelektual dan tokoh. Dan yang menjadi korban selalu orang-orang awam.

Orang yang berpengetahuan akan mudah mengidentifikasi kebatilan ucapan yang tidak wajar disampaikan ke masyarakat, namun orang awam bisa jadi ada yang terfitnah.

Orang beriman membela Allah itu jangan dibayangkan bahwa yang dibela adalah lemah sehingga butuh perlindungan. Membela Allah adalah bahasa metafor, maknanya adalah tidak terima penghinaan terhadap Allah, dan itu adalah bukti cinta.

Allah tidak menuntut kita melindungi-Nya, tetapi menuntut kita menyembah-Nya. Aksi terpenting penyembahan kepada-Nya adalah menjadikan puncak cinta hanya kepada-Nya.

Membela Islam itu jangan dibayangkan Islam seperti makhluk hina yang perlu dilindungi. Membela Islam adalah melaksanakan dan menjalankan perintah Allah sebagai bentuk ketaatan untuk meninggikan kalimat-Nya.

Membela Rasulullah adalah menjaga kehormatan Rasulullah adalah tuntutan iman dan konsekuensi cinta kepada Allah. Dusta besar jika ada orang yang mengaku cinta Allah, tetapi tidak cinta kepada Rasulullah.

Bahasa majasi dalam Al-Qur’an perlu pengetahuan yang tinggi untuk memahaminya. 

Contoh ayat yang sering didengar:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ

Artinya: Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (Qs. Muhammad 7)

Betapa rusaknya jika ayat ini dipahami bahwa Allah itu lemah sehingga perlu ditolong. Memutar balikkan kata-kata adalah sunnahnya kaum Yahudi.

Firman Allah dalam Al-Qur’an:

يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ 

Artinya: “mereka mengubah kalimat-kalimat dari tempatnya” (Qs. Al-Maidah 13)

Maka, waspadalah dengan Finhash-Finhash zaman sekarang ini. Jika ada tokoh yang dikagumi, atau kaum intelek yang didengarkan ucapannya namun memiliki kecenderungan finhashiyyah, maka sebagai umat Islam yang beriman dan bertaqwa, wajib itu kita tinggalkan segera. []

 





Loading...