NEWS24.CO.ID - Warga kirimkan ratusan karangan bunga untuk Pangdam Jaya atas prestasinya mencopot ratusan baliho Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab, Senin 23 November 2020.
Anggota DPR dari Partai Gerindra Fadli Zon berkomentar mengenai sikap masyarakat yang memberikan karangan bunga sebagai apresiasi atas kinerja Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrahman terkait penurunan baliho imam besar Fornt Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Ratusan karangan bunga dari masyarakat terpajang di depan Markas Komando Daerah Militer Jayakarta (Kodam Jaya) pada Senin (23/11/2020).
“Ketimbang buang2 uang utk karangan bunga model zaman Ahok lalu, mending dikasih utk mereka yg membutuhkan. Salam akal sehat,” katanya melalui akun Twitter @ fadlizon, Senin (23/11/2020), seperti dilansir dari bisnis.com.
Adapun, pada akhir pekan lalu, TNI mencopot paksa ratusan baliho Rizieq Shihab karena dinilai tak berizin dan berisikan hasutan provokatif ke arah yang tidak baik.
Bahkan, Pangdam Jaya dengan tegas memastikan bahwa hal itu dilakukan atas perintahnya sendiri. Namun, tindakan penertiban spanduk oleh TNI diketahui menuai polemik di tengah masyarakat.
Tidak ambil pusing, Dudung menganggap mereka yang mengkritik TNI tidak paham dengan substansi permasalahan yang ada.
"Kritikan itu sedikit, dukungan lebih banyak. Yang kritik tidak tahu ceritanya. Penertiban itu sudah dua bulan lalu dilakukan TNI, Polri dan Satpol PP. Yang turunkan Satpol PP, FPI minta naikkan lagi. Mereka siapa? Pemerintah itu jelas organisasinya. Kok bisa takut sama mereka," ujarnya seperti dikutip dari Antara.
Walhasil, dengan kedatangan ratusan karangan bunga tersebut, Dudung menganggap hal itu sebagai bentuk dukungan masyarakat agar TNI terus bekerja atau melaksanakan tugas memberikan rasa aman kepada rakyat.
Seperti diberitakan sebelumnya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman menyebutkan jika diperlukan, pemerintah bisa membubarkan Front Pembela Islam (FPI) pimpinan Habib Rizieq Shihab.
"Kalau perlu, FPI bubarkan saja! Kok mereka yang atur. Suka atur-atur sendiri," kata Dudung usai Apel Kesiagaan Pasukan Bencana di Jakarta, Jumat (20/11/2020).
Dudung menegaskan hal itu terkait dengan pemasangan spanduk dan baliho yang bermuatan ajakan revolusi akhlak dan provokatif dari pimpinan FPI.
Perwira tinggi itu menyampaikan perintah kepada anggota Kodam Jaya untuk menertibkan spanduk dan baliho ajakan provokatif.
"Itu perintah saya, berapa kali Satpol PP turunkan dinaikkan lagi. Jadi, siapapun di Republik ini. Ini negara hukum harus taat hukum. Kalau pasang baliho, jelas aturan bayar pajak, tempat ditentukan. Jangan seenak sendiri, seakan-akan dia paling benar," tegas Dudung.
Dudung menyatakan petugas Kodam Jaya akan membersihkan baliho provokatif dan akan menindak tegas oknum yang terlibat mengajak revolusi akhlak.
"Jangan coba-coba ganggu persatuan dan kesatuan dengan merasa mewakili umat Islam," ujarnya.
N24.