Wednesday, 24 Apr 2024

Negara-negara di Timur Tengah Boikot Produk Prancis Akibat Menghina Agama

news24xx


Produk-produk Perancis diboikot dan dibuang dari toko-toko di Timur Tengah.Produk-produk Perancis diboikot dan dibuang dari toko-toko di Timur Tengah.
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Buntut ucapan yang terucap dari Presiden Perancis Emmanuel Macron menghasilkan banyak protes dan kekecewaan. Dan akibatnya, asosiasi perdagangan di Arab telah mengumumkan memboikot seluruh produk Perancis yang masuk.

Awal bulan ini, Macron berjanji untuk melawan "separatisme Islam", yang menurutnya mengancam menguasai beberapa komunitas Muslim di seluruh Prancis.

Dia juga menyebutkan Islam sebagai agama "dalam krisis" di seluruh dunia dan mengatakan pemerintah akan mengajukan rancangan undang-undang pada Desember untuk memperkuat undang-undang 1905 yang secara resmi memisahkan gereja dan negara di Prancis.

Komentarnya, selain dukungannya terhadap majalah satire yang menerbitkan karikatur Nabi Muhammad, telah menyebabkan kampanye media sosial yang menyerukan boikot produk Prancis dari supermarket di negara-negara Arab dan Turki.

Tren di media sosial Twitter dan lainnya di berbagai negara dan Timur Tengah termasuk Kuwait, Qatar, Palestina, Mesir, Aljazair, Yordania, Arab Saudi, dan Turki, yang mengumumkan tagar seperti #BoycottFrenchProducts dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab #ExceptGodsMessenger.

Diwartakan Al Jazeera, di Kuwait, ketua dan anggota dewan direksi dari Al-Naeem Cooperative Society juga memutuskan memboikot semua produk Prancis dan mengeluarkannya dari rak supermarket. 

Sementara di Qatar, perusahaan Wajbah Dairy mengumumkan boikot produk Prancis dan berjanji untuk memberikan alternatif untuk produk-produk tersebut.

Melalui pengumuman di Twitter, Al Meera Consumer Goods Company, sebuah perusahaan saham gabungan Qatar, mengatakan telah melakukan penarikan produk-produk Prancis dari toko-tokonya.

"Kami telah segera menarik produk Prancis dari rak kami hingga pemberitahuan lebih lanjut," demikian diumumkan.

Universitas Qatar juga bergabung dalam kampanye tersebut. Pemerintahannya telah menunda acara Pekan Budaya Prancis tanpa batas waktu, dengan alasan "penyalahgunaan Islam yang disengaja dan simbol-simbolnya". []

 





Loading...