NEWS24.CO.ID, PEKANBARU - Jumlah pasien covid-19 di kota Pekanbaru terus meningkat, alhasil, daya tampung rumah sakit rujukan juga semakin penuh.
Untuk mengantisipasi tempat, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru telah berkoordinasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Riau untuk menyiapkan sekitar 1.000 kamar hotel untuk isolasi pasien covid-19.
Walikota Pekanbaru Firdaus menyebut, langkah ini diambil untuk mengantisipasi lonjakan kasus positif covid-19. Pemko rencanakan menyewa hotel melati hingga hotel bintang tiga.
"Ada 1000 kamar tersedia. Kita sudah membahasnya dengan PHRI," kata Firdaus.
"Untuk biaya penginapan, obat, dan makan pasien selama isolasi, ditanggung oleh Pemko dan Pemprov Riau," lanjutnya.
Dibukanya, tentang alokasi dana covid-19 di Pemko Pekanbaru saat ini masih ada sekitar Rp 115 miliar.
"Masih tersedia 60 persen dari anggaran covid-19 saat ini," sebutnya.
Tentang dana covid-19, Firdaus tidak menceritakan panjang lebar, hanya saja saat ini ia fokus dalam penanganan covid-19. Saat ini diakuinya satgas sulit mengantisipasi lonjakan kasus positif covid-19, khususnya pasien positif berstatus orang tanpa gejala yang meminta isolasi karena saat di rumah sulit diawasi.
Seiring peningkatan kasus orang tanpa gejala, maka mereka nantinya akan diisolasi pada tempat-tempat yang sudah disediakan dan ditunjuk pemerintah daerah. Seperti Rumah Sehat Rusunawa Rejosari, tempat di Diklat BPSDM, Jalan Ronggowarsito.
"Untuk pasien tanpa gejala tidak boleh lagi diisolasi di rumah. Ada beberapa tempat dan rumah sehat yang telah disiapkan. Kapasitasnya bisa 300 orang lebih untuk di rumah sehat Rejosari," lanjut Firdaus.
"Jangan lagi ada yang isolasi mandiri di rumah, nanti malahan tidak disiplin. Sebab ia merasa dirinya sehat, padahal tidak dan jalan-jalan keluar rumah," terangnya.
Sampai kini, sudah lebih dari 30 orang pasien covid-19 yang tanpa gejala tengah jalani isolasi di Rumah Sehat Rusunawa Rejosari. Di tempat itu ada 50 tempat tidur yang sudah tersedia saat ini. **