Friday, 26 Apr 2024

Diperkirakan Jatuh ke Rp 15.000, Rupiah Malah Menguat Jadi Juara Kedua di Asia

news24xx


Ilustrasi Rupiah. Ilustrasi Rupiah.
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Perkiraan ahli ekonomi banyak yang meleset. Rupiah  berhasil menghindari level Rp15.000 per dolar AS pada pekan ini dan menutup perdagangan akhir pekan ini di zona hijau, menjadi mata uang Asia dengan kinerja terbaik kedua.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Jumat (18/9/2020) Rupiah  parkir di level Rp14.735 per dolar AS, menguat 0,66 persen atau 97,5 poin. Kinerja tersebut menjadi yang terbaik kedua di antara mata uang Asia, tepat di bawah won yang menguat 1,18 persen.

Sementara itu, sepanjang pekan ini Rupiah  berhasil bergerak menguat 0,62 persen dan bergerak di kisaran Rp14.733 per dolar AS hingga Rp14.974 per dolar AS.

Padahal, pada pekan lalu tidak sedikit analis dan ekonom yang memperkirakan rupiah dapat menembus level Rp15.000 per dolar AS akibat sentimen penerapan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB di DKI Jakarta dan sejumlah data ekonomi yang dirilis pekan ini.

Namun, tampaknya optimisme pasar terhadap nilai tukar rupiah berhasil meningkat seiring dengan dua sentimen itu berjalan dan dirilis sesuai dengan ekspektasi pasar.

Adapun, data ekonomi yang dirilis pada pekan ini antara lain neraca dagang periode Agustus dan keputusan suku bunga acuan untuk periode September oleh Bank Indonesia.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Agustus 2020 mengalami surplus US$2,33 miliar, lebih rendah dari sebelumnya US$3,26 miliar pada Juli 2020.

Nilai itu diperoleh dari posisi nilai ekspor US$13,07 miliar yang lebih tinggi dibandingkan impor yang mencapai US$10,74 miliar selama Agustus 2020.

Data ekonomi tersebut pun berhasil dirilis sesuai dengan ekspektasi pasar bahwa neraca dagang Indonesia masih akan surplus seiring dengan sentimen pandemi Covid-19.

Kemudian, dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia untuk periode September 2020 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 4 persen.

Lagi-lagi, keputusan tersebut juga sesuai dengan ekspektasi pasar sehingga membangkitkan kepercayaan diri investor untuk kembali memihak kepada nilai tukar rupiah, seperti dilansir dari bisnis.com, Sabtu, 19 September 2020.

N24. 





Loading...